Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengucapkan selamat kepada Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong atas kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres) Filipina.
Ia berharap hubungan kedua negara semakin erat di bawah kepemimpinan putra eks diktator Ferdinand Marcos itu.
"Sebagai teman, mitra, dan sekutu, kami akan terus bekerja sama erat dengan Filipina untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan untuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terhubung, sejahtera, aman, dan tangguh," ujar Blinken seperti dikutip AFP, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat tinggi Gedung Putih di Asia Kurt Campbell mengakui ada "beberapa pertimbangan historis" yang pada awalnya dapat menimbulkan "tantangan dalam komunikasi".
"Tapi jelas (Filipina) memainkan peran yang sangat penting dan kami akan berusaha untuk melanjutkan kemitraan yang erat di bidang keamanan dan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi," ujar Campbell.
Ferdinand Marcos Jr telah mengklaim menang dalam pemilihan presiden Filipina yang digelar pada awal pekan ini. Ia pun langsung berkunjung ke makam ayahnya.
"Marcos muda berterima kasih kepada rakyat Filipina karena memberikan kemenangan telak dan kepada ayahnya, yang menjadi inspirasi dan mengajarkannya nilai dan makna kepemimpinan sejati," demikian pernyataan tim Bongbong yang dikutip AFP.
Berdasarkan penghitungan lembaga penghitungan cepat yang telah menghimpun 98 persen suara yang masuk, Bongbong meraup sekitar 31 juta suara, lebih tinggi dua kali lipat dari rival terberatnya, Leni Robredo.
Ferdinand Marcos dan ibu negara, Imelda Marcos, terkenal karena korupsi dan gaya hidup mewah saat menjadi orang nomor satu di Filipina. Padahal, warganya masih banyak yang terjerat kemiskinan.
Setelah memerintah bekas koloni AS selama dua dekade dengan dukungan dari AS, Ferdinand Marcos pergi ke pengasingan di Hawaii setelah menghadapi serentetan aksi demo pada 1986.
(afp/sfr)