Shanghai akan membuka wilayahnya dan mengakhiri lockdown terhitung mulai 1 Juni 2022 mendatang.
Dikutip Reuters, langkah itu diambil usai Shanghai menyatakan 15 dari 16 distrik di wilayahnya telah menghilangkan kasus Covid-19 di luar area karantina.
Wakil Walikota Zong Ming menyebutkan jadwal tersebut nantinya membuat 25 juta masyarakat Shanghai dapat kembali hidup normal. Pejabat itu menilai bahwa masyarakat telah frustrasi akibat penutupan akses selama lebih dari enam minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata dia, tidak ada kepastian terkait lama waktu penutupan akses (lockdown) itu dilakukan.
Epidemi di kota tersebut diklaim telah terkendali. Namun, pejabat setempat masih berupaya mencegah infeksi hingga 21 Mei mendatang. Jika Covid kembali mewabah, artinya pembatasan akan tetap diberlakukan.
Menurutnya, menghilangkan kasus di luar area karantina menjadi syarat utama bagi warga Shanghai untuk melanjutkan kehidupan normal. Pasalnya, China memiliki kebijakan ketat "zero-Covid" untuk menghilangkan virus dari daratan tersebut.
Shanghai berencana untuk meningkatkan penerbangan domestik dan layanan kereta api secara bertahap. Hari ini, supermarket, toko serbaguna dan apotek akan kembali dibuka.
Adapun lockdown di wilayah Shanghai dilakukan bersamaan dengan pembatasan Covid di banyak kota lain di China.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Warga China Frustrasi Lockdown sampai Finlandia Gabung NATO |
Sebagai informasi, kebijakan "zero-Covid" di China membuat warganya dilarang untuk bepergian ke luar negeri untuk kepentingan non-esensial.
Proses peninjauan penerbitan dokumen perjalanan seperti paspor akan diperketat. Selain itu, Imigrasi Nasional China juga akan membatasi jumlah warga yang akan ke luar negeri. Perjalanan hanya diizinkan bagi tujuan esensial seperti bekerja, studi, bisnis dan penelitian ilmiah, serta perawatan medis.
(mjo/isn)