Singapura Anti-Polemik Agama, Tolak UAS hingga Larang Buku Gambar Nabi

tim | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 10:44 WIB
Berikut kebijakan Singapura yang tak membiarkan polemik terkait isu-isu agama hingga etnis berkembang di negara itu.
Singapura menolak masuk ustaz Abdul Somad ke negara itu. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak Singapura memancing polemik di Indonesia.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi menilai, Singapura memang sangat ketat dalam urusan pandangan agama yang dianggap berpotensi mengundang polemik baik bagi pendatang maupun penduduk lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penolakan UAS pun merupakan bagian dari kebijakan ketat Singapura. UAS dianggap sebagai sosok yang kerap menimbulkan polemik di publik dalam ceramahnya.

Kasus UAS sendiri merupakan satu dari sederet kebijakan ketat anti-polemik agama di Singapura yang jadi sorotan publik di Indonesia.

Berikut kebijakan Singapura yang tak membiarkan polemik terkait isu-isu agama hingga etnis berkembang di negara itu:

1. Tolak UAS

Singapura menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) karena sosoknya dinilai berpotensi menimbulkan polemik antar komunitas di Singapura.

Otoritas Singapura melalui situs Kemendagri pun menyampaikan alasan menolak UAS.

"Dia juga membuat komentar yang merendahkan penganut agama lain, seperti Kristen, dengan menyebut salib Kristen sebagai tempat tinggal 'jin kafir'. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

Kemendagri Singapura menegaskan bahwa ajaran yang selama ini disampaikan Somad tak sesuai dengan penduduknya yang multiras dan multiagama.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

Selain itu, Pemerintah Singapura juga tak mau menerima kedatangan Somad karena pernah berceramah aksi bom bunuh diri sah jika dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina. Bahkan Somad menganggapnya sebagai perjuangan dan mati syahid.

"Pemerintah Singapura memandang serius siapapun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

Ada dua pelarangan lainnya di Singapura, baca di halaman berikutnya...

[Gambas:Video CNN]



Larang Buku Bergambar Nabi hingga Film The Kashmir Files

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER