Israel Ungkap Hamas Berencana Bunuh Anggota Parlemen Yahudi

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2022 20:24 WIB
Ilustrasi. (heathertruett/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan keamanan Israel mengungkap bahwa anggota Hamas merencanakan serangkaian serangan yang menargetkan negara itu, termasuk pembunuhan anggota parlemen Yahudi garis keras.

Lembaga intelijen Israel, Shin Bet, mengungkap bahwa lima orang Hamas di Yerusalem timur berencana membunuh anggota parlemen negara itu, Itamar Ben-Gvir.

Lima orang itu adalah Rashid Rishq, Mohammad Salaymen, Hamzah Abu-Nab, Sofian Ajlouni, dan Mansour Safdi. Mereka disebut berencana mengebom kereta di Yerusalem dengan drone dan menculik tentara.

Shin Bet juga melaporkan, petugas telah menyita drone yang diduga akan digunakan dalam rencana pengeboman itu.

Beberapa dari mereka juga disebut menjalani pelatihan menembak. Salah satu dari mereka dilaporkan telah membangun jaringan di Yerusalem.

"[Dia telah] mendirikan jaringan aktivis di Yerusalem yang bertujuan mengganggu perdamaian di Yerusalem timur dan di Bukit Bait Suci selama bulan Ramadan," demikian laporan Shin Bet yang dikutip AFP pada Selasa (24/5).

Bukit Bait Suci terletak di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa pernah menjadi titik api perselisihan polisi Israel dan warga Palestina pada akhir April lalu.

Ketika itu, kerusuhan meletus di kompleks Masjid Al-Aqsa. Imbas insiden itu, satu warga Palestina tewas dan 120 orang mengalami luka-luka.

Lima orang yang disebut Shin Bet juga dilaporkan terlibat dalam insiden tersebut. Kementerian Kehakiman Israel kemudian mengajukan tuntutan terhadap Rashid Rishq, Mohammad Salaymen dan Hamzah Abu-Nab.

Menurut dokumen tuntutan itu, mereka terlibat dalam konspirasi pembunuhan dan penculikan, konspirasi pemboman, anggota organisasi teror, menyerang petugas polisi, dan merusak perdamaian.

Sementara itu, Sofian Ajlouni dan Mansour Safdi juga dilaporkan bakal segera menerima dakwaan.

Ben-Gvir sendiri merupakan anggota partai sayap kanan. Ben Gvir dikenal publik karena membela Yahudi radikal dalam pengadilan di Israel.

Ia juga menyerukan pengusiran warga Arab di Israel yang tak setia. Partai yang ia pimpin juga mendukung aneksasi Israel di Tepi Barat.

Meski sejumlah pandangannya selaras dengan pemerintah Israel, ia kerap berbeda pandangan dengan Perdana Menteri Naftali Bennett dalam beberapa isu. Gvir menuduh pemimpin Israel mendorong kekerasan terhadapnya.

"Bukan rahasia lagi. Di bulan lalu, [Menteri Luar Negeri Yair] Lapid dan [Perdana Menteri Naftali] Bennet menghasut untuk melawan saya," kata Gvir dalam pernyataan resmi.

Ia kemudian berkata, "Orang-orang dari sayap kiri harus ingat kata-kata bisa membunuh!"

(isa/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK