Detik-detik Penembakan SD Texas hingga Pelaku Tewas Ditembak di TKP

CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2022 12:19 WIB
Salvador Ramos, pria 18 tahun pelaku penembakan tragis SD Robb, Texas, sempat lolos dari hadangan polisi sebelum insiden terjadi.
Salvador Ramos, pria 18 tahun pelaku penembakan tragis SD Robb, Texas, sempat lolos dari hadangan polisi sebelum insiden terjadi. (Foto: AP/William Luther)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya 19 anak dan dua orang dewasa tewas dalam penembakan massal yang dilakukan seorang remaja berusia 18 tahun di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas Selatan, Amerika Serikat, Selasa (24/5) siang.

Sang pelaku, Salvador Ramos, ikut tewas tertembak oleh aparat keamanan saat penangkapan berlangsung. Sementara itu, motif penembakan masih belum jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters melaporkan, pelaku sempat menembak neneknya sendiri sebelum pergi menggunakan mobil sambil membawa sejumlah senjata seperti pistol dan senapan ke SD Robb di Uvalde.

Saat itu, polisi telah memburu Ramos usai warga dekat rumahnya melaporkan penembakan terhadap sang nenek yang kini telah dirawat di rumah sakit dan disebut dalam kondisi kritis.

Menurut keterangan aparat keamanan, pelaku sempat menabrak parit sebelum tiba di SD Robb. Ia terlihat mengenakan rompi pelindung diri.

Pelaku kemudian meninggalkan mobilnya dan menuju SD Robb sambil membawa senapan.

"Suspek sempat menabrak parit di dekat sekolah," ujar pejabat Departemen Keamanan Publik Texas, Erick Estrada, kepada CNN.

"Insiden itu lah yang membuatnya keluar dari kendaraan dan saya percaya saat itu lah ia mencoba memasuki sekolah. Ia kemudian dihadang oleh aparat keamanan. Namun, ia berhasil memasuki beberapa kelas dan memulai penembakan," cerita Estrada.

Estrada juga mengaku pelaku terlihat membawa ransel dan senapan peluru panjang.

Sementara itu, menurut juru bicara Departemen Keamanan Masyarakat Texas, Travis Considine, penyerangan dimulai pukul 11.30 siang waktu setempat, tak lama setelah pelaku menabrak parit.

Seorang warga yang mendengar rentetan tembakan kemudian menghubungi kepolisian. 

Menurut keterangan pejabat regional, Jason Owens, beberapa tim Patroli Perbatasan kemudian mengejar pelaku ke sekolah. Tim tersebut beranggotakan sepuluh hingga 15 anggota unit taktis dan kontra-terorisme yang mirip seperti SWAT.

Namun, seorang petugas Patroli Perbatasan yang berada di lokasi kejadian langsung menembak dan membunuh pelaku, tanpa menunggu bantuan dari badan tersebut. Informasi ini disampaikan oleh pejabat penegak hukum secara anonim.

Sementara itu, pelaku, yang berada di barikade, tewas tertembak, seperti dikutip Associated Press.

Beberapa jam setelah penembakan, kepolisian menutup sekolah itu dengan pita kuning polisi. Mobil dan petugas kepolisian terlihat memenuhi lokasi kejadian.

Beberapa personel juga tampak membawa senjata semi-otomatis.

Aparat berwenang menuturkan pelaku beraksi sendirian. Hingga kini, motif penembakan belum terungkap.

Sejumlah video yang diambil saksi mata di tempat kejadian memperlihatkan banyak petugas bersenjata mengamankan SD Robb tak lama setelah penembakan terjadi.

Sementara itu, seluruh siswa dan petugas sekolah telah dievakuasi ke tempat aman. Lembaga Pendidikan Distrik Uvalde menegaskan seluruh aktivitas sekolah dihentikan sementara menyusul penembakan di SD Robb.

SD Robb mengajar kelas dua hingga empat (siswa 7-10 tahun) dan memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-21, menurut data negara. Sekitar 90% siswa adalah orang Hispanik dan sekitar 81% siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang beruntung, data menunjukkan.

Insiden di SD Robb ini merupakan penembakan ke-30 yang terjadi di sekolah publik AS selama 2022.

Sejak awal 2022, ada 38 penembakan di sekolah publik AS dan universitas yang menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 51 orang terluka.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER