Cerita Dua Murid Telepon 911 saat Penembakan SD Texas

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Mei 2022 03:15 WIB
Departemen Keamanan Publik Texas menceritakan dua murid yang sempat telepon 911 ketika penembakan massal di SD Texas terjadi. Foto: (Getty Images via AFP/JORDAN VONDERHAAR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua anak SD Robb, Uvalde, Texas, sempat menelepon 911 ketika penembakan massal terjadi di sekolah mereka pada Selasa (24/5). Kepala Departemen Keamanan Publik Texas Kolonel Steven McCraw mengatakan polisi belum masuk ke kelas ketika panggilan itu dibuat.

McCraw mengatakan satu siswa yang tidak ia identifikasi menelepon 911 beberapa kali sekitar pukul 12.03 waktu setempat.

"Sambil berbisik kepada polisi, ia memberi tahu banyak orang tewas dan masih ada delapan hingga sembilan siswa masih hidup," kata McCraw seperti dikutip Reuters, Jumat (27/5).

Tak hanya itu, siswa lainnya juga menghubungi 911 pukul 12.47 dan meminta supaya "mengirimkan polisi sekarang juga."

Berdasarkan penelusuran McCraw, petugas kepolisian tidak masuk ke ruang kelas hingga pukul 12.50 hingga tim taktis Patroli Perbatasan AS menggunakan kunci dari petugas kebersihan untuk membuka pintu yang dikunci dan membunuh Salvador Ramos, si pelaku.

Beberapa petugas sesungguhnya sudah melakukan baku tembak dengan Ramos tak lama setelah berhasil masuk ke sekolah itu pukul 11.33. Sekitar 19 petugas berada di lorong luar ruang kelas pukul 12.03, sama seperti panggilan pertama 911.

Berdasarkan video yang beredar pada Kamis (26/5), sejumlah orang tua panik dan mendesak polisi untuk segera mendobrak pintu di sekolahan tersebut. Namun, beberapa upaya itu ditahan polisi.

Kepala kepolisian distrik di Uvalde, kata McCraw, meyakini Salvador Ramos sudah dibarikade di dalam kelas. Sehingga, anak-anak diyakini tidak lagi dalam bahaya dan memberikan waktu kepada polisi untuk bersiap.

McCraw pun menyoroti hal itu dan mengatakan polisi seharusnya menghadapi penembak aktif di sekolah tanpa penundaan sama sekali.

"Saat ada penembak aktif, aturannya berubah," kata McCraw.

Polisi menemukan 142 peluru yang dihabiskan di dalam sekolah dari senapan Ramos, serta hampir dua lusin lagi di properti sekolah di luar gedung.

Secara keseluruhan, Ramos memiliki 60 magazines (firearm) dan 1.657 peluru, termasuk beberapa yang tertinggal di truk ketika dia menabrakkan kendaraan itu di luar sekolah sebelum serangan.

Polisi juga menemukan dua firearm di kediaman Salvador Ramos.

(reuters/chri)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK