Pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov mengklaim Rusia berhasil menguasai Kota Severodonetsk, pada Sabtu (29/5).
"Severodonetsk telah dikendalikan seluruhnya oleh kami. Kota itu telah dibebaskan. Warga bisa beristirahat dengan tenang. Mereka tak lagi dalam bahaya mulai sekarang," kata Kadyrov dalam akun Telegram-nya, dikutip dari Tass.
Menurut Kadyrov, pihak Rusia diprediksi bakal menguasai kota itu dalam waktu sepekan. Namun, penguasaan tersebut dapat dicapai dalam waktu lebih cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana awal untuk membebaskan Severodonetsk adalah sepekan, tetapi hari ini saya melakukan perbaikan dan menugaskan pengambilalihan kota dalam tiga hari. Sebagai hasilnya, tentara kami melakukannya dengan lebih cepat, hanya tiga jam," ujarnya lagi.
Severodonetsk sendiri terletak di daerah kekuasaan separatis Ukraina pro-Rusia, Luhansk.
Sementara itu, kepala administrasi militer sipil Severodonetsk, Oleksandr Striuk, mengatakan pasukan Ukraina kini berada dalam posisi sulit.
"Pertarungan dapat didengar dari stasiun bus utama. Militer kami berada dalam posisi pertahanan yang sulit. Kota terus diserang," ujar Striuk dalam pernyataan televisi, Sabtu (28/5), sebagaimana dilansir CNN.
"Markas kemanusiaan yang berada di kota tak dapat bergerak hari ini, karena tidak aman untuk bergerak di kota, dan pekerjaan markas tersebut ditangguhkan," lanjutnya.
Selain itu, Striuk mengungkapkan komunikasi via ponsel tak dapat dilakukan dan aliran listrik diputus.
"Kami memberikan air ke kota dengan bantuan pembangkit listrik dan pompa. Air yang tersedia berasal dari sumur terbuka di generator. Sekitar enam sampai tujuh sumur di kota. Ini sangat berbahaya, saat masyarakat berkumpul untuk mengambil air, penyerangan terjadi," ucapnya.
Anggota parlemen di Komite Keamanan Nasional, Pertahanan dan Intelijen Ukraina, Fedir Venislavskyi, juga mengatakan beberapa hari ke depan bakal menentukan perang di Severodonetsk.
"Pasukan kami mengusir musuh kembali ke posisi awal. Namun, kita harus sadar pasukan Rusia berada di pinggiran Severodonetsk," katanya.