Terkait Swedia-Finlandia, Erdogan Ogah Pendukung Teroris Masuk NATO

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 17:55 WIB
Sepulang dari Azerbaijan, Erdogan mengatakan selama dia masih memimpin Turki, maka Ankara menolak negara pendukung terorisme masuk NATO.
Sepulang dari Azerbaijan, Erdogan mengatakan selama dia masih memimpin Turki, maka Ankara menolak negara pendukung terorisme masuk NATO. (AFP/ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ia tak akan bisa mengizinkan negara pendukung teroris untuk masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Sabtu (29/5).

Pendapat ini diutarakan sepekan setelah Turki mengadakan dialog dengan Finlandia dan Swedia terkait keanggotaan NATO.

"Selama Tayyip Erdogan adalah Pemimpin Republik Turki, kami tidak bisa mengatakan 'iya' kepada negara yang mendukung terorisme bergabung ke NATO," kata Erdogan saat pulang dari Azerbaijan, Sabtu lalu seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tak jujur atau tulus. Kami tidak bisa mengulang kesalahan yang dibuat di masa lalu terkait negara yang melindungi dan memberikan makan teroris seperti itu [bergabung] ke NATO, yang adalah organisasi keamanan," lanjutnya.

Diketahui, sejauh ini Turki menolak bergabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO. Salah satu dalihya karena dua negara itu dituding melindungi orang yang terlibat dengan Partai Buruh Kurdi (PKK) dan kelompok lain yang dinilai rezim di Ankara, Turki, sebagai teroris.

Tak hanya itu, Finlandia dan Swedia pun sempat menangguhkan ekspor senjata ke Turki pada 2019 silam.

Sementara itu, Finlandia dan Swedia mengatakan mereka mengecam terorisme dan menyambut baik kerja sama dengan Turki.

"Upaya diplomatik sedang berlangsung. Kami menolak memberikan pernyataan lebih lanjut saat ini," kata Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde dalam pernyataan surel kepada Reuters, menanggapi pernyataan Erdogan.

(pwn/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER