NATO 'Ngotot' Mau Bangun Pangkalan Militer Dekat Rusia

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 14:25 WIB
Petinggi NATO bersikeras ingin membangun pangkalan militer di Eropa Timur, dekat dengan Rusia.
Emblem NATO di pengan tentara Inggris. NATO bersikeras bangun pangkalan militer dekat Rusia. (AFP/ALAIN JOCARD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersikeras ingin membangun pangkalan militer di Eropa Timur, dekat dengan teritori Rusia.

Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Mircea Geoana, menegaskan blok itu tak lagi terikat dengan komitmen masa lampau dan tak perlu lagi menahan diri untuk menempatkan pasukan di Eropa timur, Minggu (29/5).

"Mereka [Rusia] mengambil keputusan, mereka membuat kewajiban untuk tak menyerang negara tetangganya, yang kini malah mereka lakukan, dan melakukan konsultasi reguler dengan NATO, yang tidak mereka lakukan," kata Geoana saat berbicara di ibu kota Lithuania, Vilnius, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya rasa undang-undang pendiri ini tidak berfungsi karena Rusia," lanjutnya.

Geoana mengatakan Rusia dan NATO terikat dalam Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia pada 1997.

Dalam aturan tersebut, yang ditujukan untuk mengembalikan kembali relasi Rusia dengan blok itu, keduanya setuju untuk "mencegah penempatan pasukan konvensional yang dapat mengancam beberapa wilayah Eropa yang disepakati, termasuk Eropa Tengah dan Timur."

Namun, Geoana menilai Rusia telah 'membatalkan' isi undang-undang tersebut dengan menyerang Ukraina dan menangguhkan dialog dengan aliansi tersebut.

Rusia, menurutnya, telah secara efektif meninggalkan aturan tersebut.

"Sekarang, kami tak memiliki batasan untuk menempatkan postur yang kuat di wilayah timur dan untuk memastikan seluruh meter persegi wilayah NATO dilindungi oleh Pasal 5 dan sekutu kami," kata Geoana lagi.

Pasal 5 NATO merujuk pada pertahanan kolektif. Pasal itu menyatakan serangan terhadap satu negara NATO merupakan serangan bagi seluruh anggota blok itu.

Saat membahas penempatan pasukan di Eropa timur, Geoana tidak memberikan detail lebih lanjut. Namun, ia mengantisipasi "keberadaan [pasukan NATO] yang meningkat, fleksibel, dan berkelanjutan."

Sementara itu, serangan Rusia di Ukraina membuat negara Baltik meminta lebih banyak pasukan di wilayah mereka. Penempatan tersebut termasuk membentuk brigade untuk menggantikan kelompok taktis yang ditempatkan pada 2017 lalu.

Para menteri pertahanan NATO bakal bertemu pada pertengahan Juni untuk membahas hal ini.

[Gambas:Video CNN]



(pwn/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER