Suriname berencana membuka kantor kedutaan di Yerusalem meski belum diketahui tanggal pastinya.
Rencana ini diungkapkan kala Menteri Luar Negeri Suriname Albert Ramdin bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid.
"Dalam pertemuan kedua menteri luar negeri, Menteri Luar Negeri Suriname mengumumkan rencana negaranya untuk membuka kedutaan di Yerusalem, ibu kota Israel, dalam waktu dekat," demikian pernyataan dari pemerintah Israel seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ramdin menyampaikan kepada Reuters ia tak yakin kapan kantor itu bakal dibuka.
"Kami tidak tahu pasti. Kami telah menyuarakan keinginan kami. Konsultasi terkait bagaimana dan apa yang diperlukan dimulai sekarang," katanya.
Sementara itu, langkah ini kemungkinan besar bakal ditolak oleh Palestina, mengingat Yerusalem merupakan titik panas konflik Israel-Palestina dalam beberapa dekade terakhir.
Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negara mereka. Yerusalem sendiri diambil Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Di sisi lain, hanya ada empat negara yang membuka kedutaan mereka di Yerusalem, yakni Amerika Serikat, Honduras, Guatemala, dan Kosovo.
Mengutip dari ensiklopedia daring Britannica, Suriname adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang memiliki etnis beragam. Salah satunya adalah etnis keturunan Jawa, di mana berdasarkan sensus pada 2012 silam keturunan suku di Indonesia itu menempati 13,7 persen. Dengan demikian, bahasa Jawa pun menjadi salah satu yang dipakai pula di sana.
Seperti dilansir dari situs Kemenlu RI, peradaban Jawa dan keturunan suku itu berkembang di Suriname sejak 1890an.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Pencarian Pesawat Hilang di Nepal, Hingga Pawai Bendera Israel |