Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Brasil mencapai 106 orang. Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.
Dikutip dari AFP, Kekuatan tanah longsor menghancurkan rumah-rumah di lingkungan termasuk Jardim Monteverde, sebuah komunitas miskin di luar kota Recife.
Penduduk setempat menyamakan gelombang lumpur yang menderu itu dengan tsunami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tragedi. Saya kehilangan banyak teman," kata warga berusia 49 tahun, Maria Heronize, kepada AFP sambil menangis.
Lihat Juga : |
Tim penyelamat telah menemukan puluhan mayat terkubur setelah banjir menerjang wilayah tersebut akhir pekan lalu.
Tim penyelamat hingga saat ini menggunakan anjing yang dilatih untuk mengendus sejumlah orang lainnya yang masih hilang.
Sedikitnya 24 kota di Pernambuco telah menyatakan keadaan darurat dan lebih dari 6.000 orang kehilangan rumah atau terpaksa mengungsi.
Presiden Jair Bolsonaro memposting video di Twitter pada Senin (30/5) yang menunjukkan dia terbang dengan helikopter di atas zona bencana. Banjir berwarna coklat menggenangi area yang luas dan bekas luka lumpur di lereng bukit tempat rumah-rumah pernah berdiri.
"Saya mencoba mendarat, tetapi rekomendasi pilot adalah, mengingat ketidakstabilan tanah, kami bisa mengalami kecelakaan. Jadi kami memutuskan untuk tidak melakukannya," kata presiden sayap kanan itu dalam konferensi pers.
Dia mengingat serangkaian banjir dahsyat di Brasil yang telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa bulan terakhir. Para ahli menyebut kondisi ini diperparah dengan perubahan iklim.