Wakil kepala polisi Tulsa, Eric Dalgleish, membeberkan pelaku menggunakan senapan laras panjang dan pistol melakukan penembakan di rumah sakit kampus St Francis Hospital, Oklahoma, Amerika Serikat, Rabu (1/6).
Dalgleish yakin terduga pelaku penembakan menggunakan kedua jenis senjata api itu selama insiden berlangsung, demikian dikutip CNN.
Lihat Juga : |
Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat, dan kali ini di wilayah Oklahoma. Imbas insiden itu empat orang, termasuk pelaku, dinyatakan tewas dan lebih dari 10 orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan juga tewas," ujar kepolisian setempat di Facebook yang dikutip CNN.
Namun, sejauh ini polisi belum menentukan identitas penembak.
Menanggapi insiden itu, Gubernur Oklahoma, Kevin Stitt mengecam sekaligus menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban.
"Apa yang terjadi hari ini di Tulsa adalah tindakan kekerasan dan kebencian yang tidak masuk akal. Saya berdoa untuk keluarga mereka yang kehilangan nyawa dan mereka yang terluka," kata Stitt.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas tindakan cepat dan berani dari Kepolisian Tulsa dan responden pertama lain yang bertindak mengatasi situasi mengerikan itu.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Kehancuran Ukraina usai 100 Hari Invasi Rusia hingga AS Beri Amunisi |
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden belum memberikan pernyataan. Namun, ia sudah mengetahui hal tersebut.
Untuk sekarang, Gedung Putih masih memantau situasi dengan cermat dan telah menghubungi pejabat Oklahoma serta lokal guna memberi dukungan.