Karhutla Mengganas di Pinggiran Athena, Merusak Rumah di Permukiman
Kebakaran hutan berkobar di luar kendali di pinggiran Athena, Yunani, hingga merusak rumah-rumah dan mobil di permukiman warga, Sabtu (4/6).
Demikian pernyataan terbaru dari Departemen Pemadam Kebakaran di Athena seperti dikutip dari Reuters, Minggu (5/6) dini hari WIB.
"Akibat angin utara yang kuat, api dengan cepat menyebar dan mendekati kota," kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Yiannis Artopios dalam keterangannya kepada pers.
"Kami meminta sesama warga untuk sangat berhati-hati," tambahnya.
Dipicu oleh angin kencang, kobaran api dengan cepat menyebar ke seluruh lereng Gunung Hymettus yang menghadap ke ibu kota Yunani tersebut. Awan asap tebal imbas dari kebakaran hutan itu pun menganggu aktivitas di wilayah pinggiran selatan Yunani.
Sebagai tindakan pencegahan, otoritas perlindungan sipil mengevakuasi beberapa bagian wilayah Voula dan Glyfada--sekitar 20 kilometer (12 mil) dari pusat Athena.
Lebih dari 130 petugas pemadam kebakaran dibantu 6 pesawat pemadam kebakaran dan 4 helikopter menjatuhkan berton-ton air untuk memadamkan api yang telah berkobar selama lebih dari tujuh jam.
Tahun lalu, pada musim panas yang sama, serentetan kebakaran hutan menghanguskan sekitar 300.000 hektar hutan dan semak belukar di sejumlah wilayah Yunani. Saat itu dikatakan sebagai musim panas lalu, di tengah gelombang panas terburuk negara itu dalam 30 tahun.
Selain itu, Negeri Para Dewa itu memiliki kenangan yang pahit tentang kebakaran hutan pada 2018 silam. Kala itu karhutla dekat Athena telah menewaskan sedikitnya 102 orang dalam hitungan jam.
Pada Kamis (2/6) lalu, setidaknya lebih dari 200 pemadam kebakaran beserta perlengkapannya dari beberapa negara Eropa didatangkan ke Yunani untuk membantu penanganan karhutla pada musim panas ini.
Bantuan dari Bulgaria, Finlandia, Prancis, Jerman, Rumania, dan Norwegia tersebut diumumkan Komisi Eropa pada Kamis lalu. Para tenaga bantuan itu akan bekerja sama dengan pemadam kebakaran setempat di bawah koordinasi Kementerian Perlindungan Sipil.
"Bersama dengan otoritas Yunani, kami menyetujui kehadiran lebih dari 200 pemadam kebakaran berkemampuan tinggi dari seluruh benua kita untuk mendukung petugas respons cepat ketika api muncul," ujar Komisioner Manajemen Krisis Uni Eropa Janez Lenarcic dalam pernyataannya.