Pria Saudi Ajak Amber Heard Nikah hingga Amarah Putin Soal Roket AS

Berita mengenai pria Arab Saudi yang menawarkan diri menjadi suami Amber Heard serta kabar seputar perang Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dalam kilas internasional.

Kekalahan Heard dari Johnny Depp dalam sidang pencemaran nama baik memantik respons tak terduga dari seorang pria di Arab Saudi, sementara seorang jenderal Rusia dikabarkan tewas di Ukraina.

Selain itu Vladimir Putin menegaskan posisi Rusia selepas mendengar kabar mengenai bantuan roket Amerika Serikat untuk Ukraina.

Lihat Juga : Dubes Palestina Sampaikan Belasungkawa atas Eril ke Keluarga RK

Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang dirangkum dalam Kilas Internasional CNNIndonesia.com pagi ini:

Amber Heard Kalah dari Johnny Depp, Pria Saudi Ajak Menikah

Seorang pria Arab Saudi telah menawarkan Amber Heard untuk menikah dengannya setelah aktris tersebut kalah dalam sidang pencemaran nama baik melawan mantan suami, Johnny Depp.

Dalam 'voice note' yang diunggah di Insta Story akun Instagram resmi Amber Heard, pria Saudi itu menjanjikan aktris Amerika tersebut untuk mengisi hidupnya dengan suka cita dan kebahagiaan.

Lihat Juga : Aksi Penembakan Terjadi di Tennessee: Ada 14 Korban Luka, 3 Tewas

Jenderal Rusia Dilaporkan Terbunuh di Wilahah Ukraina Timur

Seorang jenderal militer Rusia dilaporkan terbunuh di wilayah Ukraina bagian timur.

Demikian diinformasikan dari seorang jurnalis kantor berita negara Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/6) dini hari WIB.

Reporter stasiun televisi negara Rusia, Alexander Sladkov, via aplikasi pesan Telegram memublikasikan ada seorang jenderal terbunuh di Ukraina bagian timur. Jenderal itu adalah Mayjen Roman Kutuzov, namun Sladkov tak menjelaskan presisi di mana dan kapan jenderal perwira tinggi militer itu tewas.

Putin Buka Suara Keras Tanggapi Bantuan Roket AS ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pihaknya akan menyerang target baru jika Amerika Serikat (AS) mulai memasok rudal jarak jauh bagi Ukraina.

Menurut Putin rencana pengiriman bantuan senjata itu sama saja menjadi tujuan AS dan sekutunya memperpanjang konflik bersenjata selama mungkin.

"Jika rudal semacam itu dipasok, kami akan menyerang target yang belum kami serang," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]