Cerita Raja Lipstik Hilang di China Gara-gara Es Krim 'Tank'
Li Jiaqi yang dikenal sebagai 'Raja Lipstik' dan selebritas di China tak diketahui rimbanya usai menampilkan es krim berbentuk tank.
Dalam sebuah acara live stream di platform belanja Taobao, Jiaqi dan rekannya menjadikan es krim kue dari sebuah jenama terkenal sebagai gimik. Es krim dengan lapisan vanila dan coklat itu ditambahkan biskuit berbentuk lingkaran di bagian bawah dan sebuah biskuit coklat di sisi atas sehingga terlihat seperti tank.
Gimik es krim berbentuk tank tersebut ditayangkan hanya beberapa jam sebelum 4 Juni, tanggal keramat bagi pemerintahan China, karena merujuk pada tragedi Tiananmen.
Pada 33 tahun silam terjadi sebuah tragedi besar di Negeri Tirai Bambu tersebut. Sekitar 100 ribu orang berkumpul di Tiananmen. Massa yang terdiri dari orang-orang sipil seperti mahasiswa dan buruh memprotes pemerintah China karena dianggap membungkam demokrasi.
Menghadapi demonstrasi besar tersebut massa berhadapan dengan kekuatan militer. Pada 3 Juni 1989 malam sudah terjadi penembakan. Hari berikutnya kejadian lebih brutal karena tentara yang didukung kekuatan tank menembaki para pendemo yang melawan dengan tongkat, batu, dan bom molotov.
Di kemudian hari, Tragedi Tiananmen tersebut disensor oleh pemerintah China, termasuk di buku pelajaran sekolah sehingga banyak anak muda China, khususnya yang lahir setelah tragedi itu, tidak mengetahui kejadian berdarah tersebut.
Jiaqi adalah salah satu pemuda China yang lahir setelah tragedi Tiananmen, tepatnya pada 1992.
Setelah menghadirkan es krim berbentuk tank pada malam 4 Juni lalu, Jiaqi tak terlihat lagi. Fan Jiaqi yang kebanyakan anak-anak muda pun bertanya-tanya tentang keberadaan pria yang dikenal sebagai raja lipstik itu -- ia mendapat julukan itu setelah menjual 15 ribu pewarna bibir hanya dalam waktu lima menit pada 2018.
Usai acaranya yang berformat live stream tiba-tiba terputus, Jiaqi sempat memberitahu pengikutnya di media sosial bahwa timnya sedang memperbaiki kesalahan teknis.
Namun kemudian Jiaqi menyatakan pembatalan siaran karena mengalami kerusakan alat.
Jiaqi pun tak tampil lagi dalam acara yang disiarkan secara live streaming pada Minggu (5/6) seperti yang dijanjikan sebelumnya.
CNN Internasional telah meminta respons dari pihak Jiaqi, termasuk perusahaan multinasional Inggris yang menjadi pemilik produk es krim yang ditampilkan Jiaqi, serta raksasa teknologi Alibaba yang memiliki Taobao.
Di Weibo, situs pencarian di China, mulai banyak yang mengaitkan es krim tank dengan penangguhan siaran Jiaqi.
Seorang analis China Digital Times menyebut pemerintah China terjebak dalam posisi yang tak menguntungkan. Jika menyensor Jiaqi sepenuhnya, maka berpotensi timbul lebih banyak keriuhan di dunia maya.
"Ini adalah efek Streisand. Sensor itu menjaga kebenaran dari publik. Tetapi jika orang tidak mengetahuinya, mereka pasti akan terus membuat 'kesalahan' seperti ini," kata Liu.
(nva/nva)