Pemimpin partai berkuasa India, Partai Bharatiya Janata (BJP), meminta pejabat berhati-hati saat bicara isu agama di ruang publik usai sejumlah negara Islam memprotes penghinaan Nabi Muhammad oleh politikus.
"Kami tak ingin anggota partai berbicara dengan menyakiti dan [memicu] sentimen agama dari komunitas mana pun. Mereka harus memastikan doktrin partai diberikan dengan cara yang canggih," kata pemimpin BJP dan kepala menteri di New Delhi pada Selasa (7/6), seperti dikutip Reuters.
Pernyataan pemimpin BJP itu muncul usai dua politikus mereka mendapat hukuman akibat menghina Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus India itu salah satunya juru bicara partai BJP, Nupur Sharma. Ia dikecam usai melontarkan pernyataan yang dinilai mengejek Nabi Muhammad dalam debat televisi. Ia lalu mendapat hukuman berupa skorsing.
Lihat Juga : |
Selain Sharma, bagian media BJP, Naveen Kumar Jindal, juga dihukum karena mengejek Nabi Muhammad di media sosial. Ia dikeluarkan dari partai.
Mengenai twit itu, Kementerian Luar Negeri India menyatakan komentar Jidal tak berkaitan dengan pandangan pemerintah. Tak hanya Kemlu India, politikus senior BJP juga buka suara.
"Kita memang tak dilarang bicara soal isu agama yang sensitif, tapi kita tak boleh menghina prinsip agama mana pun," ujar juru bicara senior BJP, Gopal Krishna Agarwal.
Akibat tindakan kedua pejabat itu, demonstrasi meluas di India. Para demonstran menuntut kedua orang tersebut ditangkap.
Tak hanya demonstrasi di dalam negeri, sejumlah negara mayoritas Muslim Muslim mengecam tindakan dua politisi itu. Negara itu di antaranya Qatar, Arab Saudi, Oaman, Un Emirat Arab, Indonesia, Afghanistan, dan Iran.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga buka suara. Mereka menyatakan penghinaan itu muncul dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umatnya.
Beberapa tahun terakhir, Modi menjalin kerja sama ekonomi dengan sejumlah negara Islam. Kerja sama itu dikhawatirkan terganggu akibat perangai kedua politikus BJP tersebut.
Sentimen terhadap umat Muslim di India meningkat sejak Narendra Modi, yang berasal dari BJP, menjadi perdana menteri.
BJP merupakan partai politik terbesar di India. Mereka memiliki sekitar 110 juta anggota yang mayoritas beragama Hindu.
Ia membantah ketegangan komunal terus meningkat di masa pemerintahannya. Namun, BJP tetap mendorong kelompok Hindu garis keras mencari alasan yang tepat untuk mempertahankan keyakinan mereka.
Selain penghinaan terhadap Nabi, India juga menjadi sorotan dunia usai pengadilan di negara itu memutuskan bahwa jilbab bukan bagian dari prinsip Muslim.
Menurut laporan kebebasan beragama internasional dari Kementerian Luar Negeri AS, secara keseluruhan serangan terhadap minoritas di India, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan intimidasi, meningkat sepanjang 2021.
(isa/has)