Pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen, bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kyiv dan menjanjikan asesmen keanggotaan Ukraina di blok tersebut bakal rampung pekan depan.
Von der Leyen menyatakan bahwa pertemuannya dengan Zelensky pada Sabtu (11/6) "akan memungkinkan kami memfinalisasi asesmen pada akhir pekan depan."
Berdasarkan asesmen itu, seluruh 27 anggota UE kemudian akan menentukan Ukraina dapat melanjutkan langkah ke tahap negosiasi keanggotaan atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dilansir AFP, ini merupakan kali pertama UE memberikan waktu pasti blok itu bakal mengumumkan keputusan terkait kemungkinan keanggotaan Ukraina.
Ukraina kian gencar mendesak keanggotaan di UE setelah Rusia melancarkan invasi pada akhir Februari lalu.
UE sendiri memiliki klausul yang mirip NATO, yaitu serangan terhadap salah satu anggota berarti gempuran terhadap blok tersebut secara keseluruhan.
Jika Ukraina menjadi anggota, maka UE dapat dengan cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan invasi Rusia.
Sebelum dapat menjadi anggota, satu negara harus melalui proses panjang yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Melihat situasi genting di Ukraina, Zelensky pun mendesak percepatan proses itu.
Namun, dalam konferensi pers kali ini, Von der Leyen enggan menjanjikan percepatan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.
"Anda sudah melakukan banyak hal untuk memperkuat hukum, tapi masih diperlukan reformasi-reformasi lainnya, untuk melawan korupsi misalnya, atau memodernisasi pemerintahan yang berfungsi baik untuk menarik investor," tutur Von der Leyen.
(has)