Mantan presiden yang kini menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengindikasikan Ukraina mungkin akan hilang dari peta dunia dalam dua tahun.
Medvedev mengutarakan indikasi ini saat sedang menyinggung rencana kerja sama energi antara Ukraina dan Amerika Serikat melalui jejaring sosial Telegram pada Rabu (15/6).
"Saya melihat sebuah laporan yang mengatakan Ukraina ingin menerima LNG (gas alam cair) di bawah kesepakatan pinjam dari tuan asing mereka dengan pembayaran pengiriman selama dua tahun," kata Medvedev, dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan siapa yang mengatakan Ukraina akan ada dalam peta dunia pada dua tahun ke depan?"
Britannica melaporkan, Medvedev adalah sekutu Putin sejak lama.
Ia merupakan presiden Rusia yang menjabat sejak 2008 hingga 2012. Sebelum duduk di kursi presiden, ia menjadi pemimpin kampanye kepresidenan Putin pada 2000.
Medvedev juga sempat menjadi kepala staf Putin pada 2003. Ia kemudian ditunjuk menjadi wakil perdana menteri pada 2005.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, memang menandatangani Undang-undang Pinjam-Sewa Pertahanan Demokrasi Ukraina 2022 pada awal tahun lalu.
Melalui UU tersebut, AS bakal lebih mudah mengirimkan bantuan militer ke Ukraina. Walaupun demikian, masih belum jelas produk bahan bakar atau LNG masuk dalam kesepakatan tersebut atau tidak.
Rusia sendiri menuduh AS dan NATO terus berupaya mengobarkan perang dengan memberikan senjata ke Ukraina. Pemberian senjata ini dilakukan setelah Rusia menginvasi negara itu pada Februari lalu.
(pwn/has/bac)