Polisi India Abaikan Laporan Remaja Muslim Tewas Ditembak saat Demo

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2022 19:16 WIB
Ayah remaja Muslim yang tewas dalam demonstrasi soal penghinaan Nabi Muhammad di India mengeluh karena kepolisian mengabaikan laporan terkait kematian anaknya.
Ayah remaja Muslim yang tewas dalam demonstrasi soal penghinaan Nabi Muhammad di India mengeluh karena kepolisian mengabaikan laporan terkait kematian anaknya. (AP/Rafiq Maqbool)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ayah remaja Muslim yang tewas dalam demonstrasi terkait penghinaan Nabi Muhammad di India pada 10 Juni lalu mengeluh karena kepolisian mengabaikan laporan terkait kematian anaknya.

Bapak anak itu, Parvez Alam, mengaku pihak keluarga telah mengajukan laporan terkait kematian anaknya, Mudassir Alam, tetapi diabaikan.

"Saya kehilangan anak saya satu-satunya akibat kekerasan ini. Ia hanya [anak] 15 tahun, bukan orang dewasa," tutur Alam kepada CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berupaya menindaklanjuti masalah ini secara resmi, tetapi pihak berwenang tidak bekerja sama. Kami mengajukan gugatan ke polisi, tetapi mereka tidak mendaftarkannya [gugatan itu]."

Alam kemudian menceritakan kembali kronologi hingga anaknya tertembak. Menurutnya, saat itu terlihat tiga pria menembaki demonstran dari atap Kuil Hindu Shri Sankat Mochan Hanuman, di dekat tempat Mudassir berdiri.

"Akibat penembakan dari atap kuil dan kepolisian, situasi menjadi kacau dan satu peluru mengenai kepala anak saya," kata Alam dalam gugatannya kepada polisi.

Ia juga menuduh polisi menggunakan AK-47 dan pistol untuk menembak kerumunan Muslim itu tanpa pandang bulu.

Sebagaimana diberitakan CNN, Mudassir tewas dalam bentrok yang terjadi antara umat Hindu dan Muslim di Kota Ranchi, India, pada 10 Juni lalu.

Demo ini terjadi setelah dua juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP) melontarkan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

[Gambas:Video CNN]

Berdasarkan video yang dirilis di media sosial, Mudassir sempat mengangkat tangannya ke udara sebelum tertembak, diiringi teriakan massa di sekitarnya, "Hidup Islam!"

Namun, suara tembakan muncul dan Mudassir tampak jatuh ke tanah.

"Dia tewas!" kata seorang warga, sementara beberapa orang lainnya berupaya menghentikan darah keluar dari kepala Mudassir.

Mudassir sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Sementara itu, Wakil Komisaris Ranchi, Chhavi Ranjan, juga mengonfirmasi kematian Mudassir. Menurutnya, Mudassir meninggal karena "luka peluru" yang ditembakkan saat protes.

Ranjan mengaku "kepolisian meluncurkan tembakan karena kerumunan melakukan kekerasan dan tembakan pertama berasal dari kerumunan."

Walaupun begitu, Ranjan tak memberikan detail kerumunan bagian mana yang ia maksud. Ia hanya menegaskan bahwa kasus ini masih diselidiki.

[Gambas:Video CNN]

(pwn/has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER