2 Klarifikasi Mahathir usai Serukan Malaysia Harusnya Klaim Kepri

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jun 2022 18:05 WIB
Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengklarifikasi pernyataannya usai mengatakan Malaysia seharusnya mengklaim wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.
Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengklarifikasi pernyataannya usai mengatakan Malaysia seharusnya mengklaim wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.AFP/Mohd Rasfan)

Mahathir menyatakan bahwa Malaysia harus bersyukur dan berterima kasih kepada Mahkamah Internasional karena sudah memutuskan Pulau Ligitan dan Sipadan menjadi milik mereka, bukan Indonesia.

"Pulau itu sangat bernilai ketimbang Pulau Batu Putih, yang hanya tumpukan batu. Kita harus berterima kasih kepada Indonesia tak mempermasalahkan keputusan tersebut," kata dia.

Pulau Ligitan dan Sipadan lepas dari Indonesia melalui keputusan Mahkamah Internasional pada 2002 lalu, mengakhiri sengketa yang sudah berlangsung sejak 1969.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah Internasional kemudian memutuskan kedua pulau itu menjadi milik Malaysia karena Negeri Jiran dianggap lebih banyak memberi kontribusi di Ligatan dan Sipadan.

"Sungguh, kami bersyukur atas apa yang kami punya," ucap Mahathir.

Eks PM Malaysia itu memberikan klarifikasi ini setelah menjadi sorotan karena menyebut Negeri Jiran seharusnya mengklaim wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu [Malaysia]," kata Mahathir pada pekan lalu, dikutip The Straits Times.

Menurut sejarah, wilayah Melayu dahulu memang meliputi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatra Barat di bawah Kesultanan Melayu.

Namun, semua berubah karena kedatangan bangsa Barat. Belanda mengklaim wilayah yang sekarang disebut Indonesia, sementara Inggris merebut wilayah yang sekarang bernama Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Komentar Mahathir menuai kritik berbagai kalangan, mulai dari pemerintah RI, pengamat, hingga organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Mereka menilai komentar Mahathir tak relevan dan salah kaprah.

(isa/has)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER