Data PBB: 209 Juta Orang Pakai Ganja, Naik Gila-gilaan sejak Pandemi

CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2022 13:17 WIB
PBB melaporkan bahwa pengguna ganja di dunia naik hingga menjadi 209 juta orang ketika pandemi Covid-19 baru saja melanda pada 2020.
Ilustrasi. PBB melaporkan bahwa pengguna ganja di dunia naik hingga menjadi 209 juta orang ketika pandemi Covid-19 baru saja melanda pada 2020. (Getty Images/Lauren DeCicca)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa pengguna ganja di dunia naik hingga menjadi 209 juta orang ketika pandemi Covid-19 baru saja melanda pada 2020.

"Periode lockdown selama pandemi Covid-19 memicu peningkatan penggunaan ganja pada 2020," demikian bunyi laporan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang dirilis pada Senin (27/6).

UNODC kemudian membeberkan bahwa sekitar 284 juta orang atau sekitar 5,6 persen dari keseluruhan populasi dunia menggunakan narkoba, seperti heroin, kokain, amphetamine, dan ekstasi pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan yang dikutip Reuters itu,UNODC juga mengungkap bahwa dari keseluruhan data tersebut, 209 juta orang di antaranya menggunakan ganja.

UNODC menyatakan bahwa penggunaan ganja selama pandemi melonjak karena berbagai hal, salah satunya semakin banyak negara melegalkan mariyuana.

"Legalisasi ganja tampaknya meningkatkan tren lonjakan dalam laporan penggunaan harian obat itu," demikian bunyi laporan UNODC itu.

Legalisasi penggunaan ganja ini dimulai dengan Washington dan Colorado pada 2012. Setahun kemudian, Uruguay menyusul. Pada 2018, Kanada turut melegalkan ganja.

Keadaan kian parah karena persentase kadar senyawa psikoaktif dalam produk ganja (THC) di berbagai daerah meningkat dalam beberapa waktu belakangan.

[Gambas:Video CNN]

UNODC juga membahas tentang produksi kokain dunia pada 2020 yang melejit. Penyelundupan kokain melalui jalur air pun meningkat drastis.

Data penyitaan pada 2021 menunjukkan bahwa para bandar mulai ekspansi di luar dua pasar utama. Awalnya, pasar utama narkoba hanya Amerika Utara dan Eropa, tapi kini gembong mulai menyasar Afrika dan Asia.

Kematian akibat konsumsi narkoba sepanjang pandemi ini pun mencetak rekor dengan 107.622 orang dilaporkan meninggal dunia. Dari keseluruhan data itu, opioid menyumbang kematian terbanyak.

(has/bac/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER