Boris Johnson Mundur, Bagaimana Proses Pemilihan PM Inggris yang Baru?
Inggris bakal langsung bersiap untuk memilih pemimpin baru setelah Boris Johnson mengumumkan akan mundur dari posisi perdana menteri hari ini, Kamis (7/7).
Pada dasarnya, posisi perdana menteri Inggris harus diisi oleh pemimpin partai berkuasa, yang saat ini dipegang oleh Partai Konservatif.
Semua kader dapat mengajukan diri menjadi pemimpin baru. Namun, untuk menjadi kandidat, mereka harus didukung setidaknya dua anggota parlemen Partai Konservatif.
Setelah itu, para anggota parlemen Partai Konservatif kemudian menggelar serangkaian pemungutan suara untuk menyaring kandidat yang ada.
Dalam setiap pemilihan, para anggota parlemen diminta untuk menunjuk calon favorit mereka melalui kertas suara rahasia. Kandidat dengan suara terkecil langsung dieliminasi.
Proses ini akan terus diulang hingga dua kandidat tersisa. Dua calon terkuat kemudian maju ke putaran pemilu lebih luas, yaitu untuk seluruh kader Partai Konservatif, tak hanya anggota parlemen.
Pemenang dari pemungutan suara pamungkas ini akan menjadi pemimpin Partai Konservatif, dan secara otomatis merebut takhta perdana menteri.
Berapa lama prosesnya?
Durasi pemilihan pemimpin baru seperti ini tak menentu, tergantung pada jumlah kandidat yang mengajukan diri.
Theresa May, misalnya, hanya membutuhkan waktu tiga pekan untuk menjadi pemimpin setelah David Cameron turun takhta pada 2016.
Namun, Johnson membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menggeser May pada 2019 karena ia harus menyisihkan beberapa kandidat lainnya, termasuk Jeremy Hunt.
(has)