Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan ditembak menggunakan senjata api rakitan oleh pria tak dikenal saat berpidato kampanye di Kota Nara, Jumat (8/7).
Media lokal NHK melaporkan pelaku menggunakan senjata api rakitan berukuran besar untuk melancarkan aksinya itu. Pelaku merupakan pria berusia 44 tahun bernama Yamagami Tetsuya. Ia berhasil ditangkap oleh pihak berwenang sesaat setelah insiden terjadi.
Sementara itu, menurut koresponden BBC di Jepang, Rupert Wingfield-Hayes, beberapa saksi mata mengatakan mereka melihat pelaku berlari membawa senjata api ukuran besar usai insiden terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diberitakan The Guardian, sebuah foto di lokasi kejadian, tampak dua logam berbentuk silinder terhubung dengan selotip hitam tergeletak di jalan dekat lokasi penembakan.
Sejauh ini, pihak berwenang menyatakan pelaku melancarkan aksinya sendirian. Meski begitu detail penyelidikan hingga motif pelaku belum diketahui.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Nara memastikan kepada CNN bahwa Abe saat ini mengalami cardiopulmonary atau henti jantung. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit usai ditembak.
Pihak rumah sakit pun langsung memberikan bantuan alat bantu pacu jantung terhadap Shinzo Abe.
Abe dilaporkan tertembak di bagian dada dan lehernya sebanyak tiga kali dari belakang kala menyampaikan pidato.
Terlihat ceceran darah di tempat insiden kejadian. Berdasarkan foto yang beredar, Abe juga terlihat berdarah di bagian dada.
Abe sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit dan tak sadarkan diri setelah serangan tersebut. Menurut Kyodo News, Abe mungkin mengalami henti jantung.
Penembakan tergolong jarang terjadi di Jepang. Pasalnya, Negeri Matahari Terbit itu punya hukum yang ketat soal kepemilikan senjata.
Abe menjadi PM Jepang empat kali beruntun. Periode pertamanya berlangsung dari 2006-2007, sementara periode keduanya berlangsung dari 2012 hingga 2014.
Pada 2014, Abe kembali melanjutkan jabatannya hingga tahun 2017. Ia mundur setelah menjalani periode ke-4 pada 2020.