Presiden China Xi Jinping menyatakan belasungkawa atas kematian mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.
Ia mengenang Abe sebagai sosok yang bekerja keras untuk meningkatkan hubungan antara China dan Jepang.
"Saya sangat menyesali kematiannya yang mendadak," ujar Xi Jinping atas nama pemerintah dan rakyat China dalam sebuah pesan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abe.
Xi Jinping mengenang dirinya pernah mencapai konsensus penting bersama Abe dalam membangun hubungan China-Jepang. Hubungan antara Jepang dan China selama bertahun-tahun memang renggang karena sengketa wilayah, terutama atas sekelompok pulau kecil di Laut China Selatan serta warisan agresi militer Jepang di masa lalu.
Tetapi hubungan menghangat saat Abe menjadi perdana menteri, terutama selama masa jabatan keduanya dari 2012 hingga 2020.
Abe melakukan kunjungan kenegaraan yang langka ke China pada 2018. Sebagai balasan, Xi sempat dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 2020, yang akan menandai perjalanan pertama seorang presiden China ke Jepang sejak 2008.
Sayangnya, rencana tersebut batal karena pandemi Covid-19.
Kini hubungan bilateral kedua negara telah menjadi lebih rumit dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah Kishida menyerukan peningkatan pertahanan dan menyatakan keprihatinan atas ancaman yang dihadapi Taiwan.
Kishida juga mengatakan dia kecewa dengan upaya China untuk mengembangkan wilayah di Laut China Selatan.
Perselisihan atas pulau-pulau Laut China Selatan, yang dikuasai Jepang tetapi juga diklaim China, telah lama terjadi, dan kemudian menjadi sumber ketegangan ekonomi antara kedua negara tersebut.
Dalam pesannya kepada Kishida, Xi Jinping mengatakan dia bersedia bekerja dengannya untuk mengembangkan hubungan persahabatan dan bertetangga.
Sebelumnya, Abe meninggal dunia karena ditembak saat sedang pidato kampanye di Nara pada Jumat (8/7). Ia meninggal dunia di usia 67 tahun pada pukul 17.03 waktu lokal setelah sempat menerima penanganan darurat.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Abe diyakini tertembak di bagian dada dan leher.
Kepolisian juga menyatakan bahwa Abe ditembak tiga kali dari belakang. Akibat insiden itu, Abe tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
Rumah Sakit Nara Medical University mengonfirmasi Abe meninggal dunia usia kritis akibat penembakan itu. Dokter yang menangani Abe mengatakan peluru yang menewaskan Abe "cukup dalam hingga mencapai jantungnnya."
(mrh/vws)