Menlu China dan AS Bertemu di Bali, Bahas Isu Kontroversial

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Jul 2022 13:25 WIB
Menlu Amerika Serikat dan Menlu China hari ini bertemu di Bali membahas isu kontroversial seperti luas laut LCS hingga hak asasi manusia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan bertemu pertama kalinya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi sejak Oktober 2022. (AP/Stefani Reynolds)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan bertemu pertama kalinya sejak Oktober 2022, dalam kegiatan puncak G20, Sabtu (9/7).

Pejabat AS mengatakan bahwa pertemuan itu akan dilakukan di Bali, Indonesia, dengan pembahasan meliputi hubungan AS dengan China. 

"Diplomasi, dan dalam hubungan yang kompleks, seperti hubungan antara Amerika Serikat dan China. Ada banyak hal yang harus dibicarakan," kata Blinken sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku telah menantikan pertemuan tersebut sehingga dapat membahas berbagai hal secara produktif dan konstruktif nantinya.

Blinken diperkirakan bakal mengulang peringatan kepada China agar tak mendukung invasi Rusia di Ukraina.

Selain itu, kedua pihak juga akan membahas isu kontroversial seperti klaim luas Laut China Selatan, perluasan pengaruh di Pasifik, hak asasi manusia hingga tarif perdagangan.

Namun, kedua pihak dilaporkan masih memiliki minat yang sama untuk menjaga hubungan diplomasi tetap stabil.

"China dan Amerika Serikat adalah dua negara besar. Jadi kedua negara perlu menjaga hubungan tetap stabil," ucap Yi.

Sebelumnya, pejabat AS telah memberikan peringatan berupa konsekuensi hingga sanksi apabila China menawarkan dukungan material bagi Rusia dalam perang ini.

China menyebut hal tersebut sebagai operasi militer khusus untuk menurunkan militer Ukraina.

Meski keduanya bersaing dalam isu strategis, namun AS dan China tetap menjadi mitra dagang utama. Presiden AS Joe Biden sebelumnya bahkan mempertimbangkan untuk menghapus tarif pada barang China.

Hal itu dilakukan untuk mengekang lonjakan inflasi di negeri Paman Sam.

(reuters/mjo/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER