Pembunuh eks Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, melepas tembakan hanya berjarak tujuh meter dari Abe.
Kenapa Yamagami bisa seleluasa itu meluncurkan peluru tanpa adangan petugas keamanan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, hampir tak ada petugas polisi berseragam yang terlihat di dekat Abe.
Saat itu, padahal, Yamagami berdiri di trotoar belakang eks PM itu. Ia kemudian mendekat hingga jarak 7 meter dari Abe sebelum melepas tembakan. Namun karena kehadiran polisi di dekat dia disebut minim, Yamagami tak gentar melancarkan aksinya.
"Kalaupun personel kepolisian daerah terbatas, jumlah petugas polisi di tempat kejadian sedikit, jika lebih banyak petugas berseragam, kehadiran polisi akan membuat tersangka mungkin berpikir dua kali untuk melakukan serangan," ujar seorang pejabat senior di Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) yang sudah lama terlibat dalam memberikan keamanan untuk para pejabat dikutip The Japan News pada Kamis (14/7).
Beberapa petugas polisi prefektur Nara dan seorang anggota perlindungan MPD berada dekat Abe saat serangan terjadi.
Namun, tak satu pun dari mereka yang menyadari Yamagami mendekati Abe dari belakang.
Tembakan yang menewaskan Abe diyakini sebagai tembakan kedua yang dari tersangka.
Setelah tembakan pertama, ada jeda beberapa detik. Petugas MPD mencoba memposisikan dirinya di antara Yamagami dan Abe sembari memegang tas antipeluru. Namun, tak bisa menghalau tembakan.
"Petugas keamanan seharusnya mengambil tindakan mengelak seperti menjatuhkan Abe," kata seorang mantan perwira polisi senior yang berpengalaman melindungi pejabat.
Ia lalu berujar, "Mungkin alasan mereka tidak bisa melakukannya karena mereka tidak berdiri cukup dekat dengan Abe."
Kepolisian Nasional Jepang (NPA) meluncurkan tinjauan terkait langkah-langkah keamanan di hari penyerangan Shinzo Abe. Mereka juga menunjuk tim khusus untuk melakukan peninjauan.
Tugas tim itu harus mencari tahu alasan keamanan lemah sejak awal, dan polisi gagal mencegah tersangka mendekati Abe dari belakang dan melepas peluru.
Mereka juga akan menyelidiki polisi yang ada di lokasi kejadian.
Yamagami menembak Abe saat ia sedang berpidato di depan stasiun Nara pada pekan lalu. Ia menargetkan Abe karena dianggap terlibat dalam kelompok agama, Gereja Unifikasi, yang telah membuat bangkrut ibunya.
Abe dikremasi pada Selasa (12/7) lalu. Jepang juga disebut akan menggelar pemakaman kenegaraan besar-besaran untuk eks PM itu.
Prosesi pemakaman itu akan digelar pada musim gugur mendatang. Media Jepang melaporkan pemerintah bakal mengundang delegasi dari berbagai negara dalam prosesi ini.
(isa/bac)