Beri Rp10 M ke Gereja Unifikasi, Ibu Pembunuh Abe Disebut Jual Warisan

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jul 2022 16:32 WIB
Ibu tersangka pembunuhan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, disebut menyumbang hingga 100 juta yen atau sekitar Rp10,8 miliar ke Gereja Unifikasi.
Ibu tersangka pembunuhan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, disebut menyumbang hingga 100 juta yen atau sekitar Rp10,8 miliar ke Gereja Unifikasi. (AP Photo/Ahn Young-Joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ibu tersangka pembunuhan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, disebut menyumbang hingga 100 juta yen atau sekitar Rp10,8 miliar ke Gereja Unifikasi.

Seorang sumber investigasi mengonfirmasi angka ini kepada media Yomiori Shimbun pada Rabu (13/7). Namun, sumber itu tak menjabarkan lebih lanjut mengenai rentang waktu sumbangan dan kegunaannya.

Yamagami pun menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi karena membuat ibunya bangkrut gegara berdonasi besar-besaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya benci kelompok ini karena ibu saya bangkrut," kata Yamagami kepada penyelidik.

Menurut sumber, ibu Yamagami pernah menjadi jemaat gereja ini sekitar 1998. Pada Juni 1999, dia menjual tanah warisan kakeknya dan rumah di Nara. Dia lalu bangkrut pada 2002.

Geram dengan kondisi sang ibu, Yamagami merakit senjata untuk membunuh perwakilan Gereja Unifikasi. Ia sudah menyusun rencana pembunuhan sejak tahun lalu.

Pekan lalu, rencana penembakan itu terealisasi. Yamagami menembak Abe saat ia tengah pidato di sekitar stasiun Kota Nara.

Yamagami mulanya menargetkan pemimpin Gereja Unifikasi. Namun, karena tak kunjung menemukan sang pemimpin, ia menargetkan Abe yang dianggap memiliki hubungan dengan gereja itu.

[Gambas:Video CNN]

Merasa organisasinya disinggung, Ketua Gereja Unifikasi, Tomohiro Tanaka, buka suara. Ia mengaku bingung organisasinya dihubung-hubungkan dengan pembunuhan Abe.

"Ada perbedaan jauh antara kebencian terhadap asosiasi kami dan membunuh eks perdana menteri Abe," ujar Tanaka pada Senin (11/7), dikutip CNN.

Tanaka juga menegaskan baik Abe maupun Yamagami bukanlah anggota Gereja Unifikasi. Ia juga menolak berkomentar terkait tuduhan donasi dari ibu Yamagami.

Namun, ia mengaku siap bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap motif pembunuhan Abe.

Berdasarkan laporan South China Morning Post (SCMP), Gereja Unifikasi kerap mendesak para anggotanya untuk memberi donasi khusus untuk kematian, bahkan dengan mengambil pinjaman.

Namun, juru bicara Gereja Unifikasi di Korsel membantah tudingan itu. Menurutnya, para mantan anggota gereja terkadang kerap terhasut untuk membicarakan hal buruk.

"Bagaimana Anda memaksa pengikut untuk berdonasi? Ini semua adalah tuduhan keji yang dibuat mantan anggota yang telah memutuskan hubungan dengan gereja dan sekarang menginginkan kembali sumbangan mereka di masa lalu," kata jubir itu.

(isa/has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER