Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah pesawat kargo berjenis Antonov An-12 yang dioperasikan maskapai berbasis di Ukraina jatuh dan meledak di dekat Kota Kavala, utara Yunani, pada Sabtu (16/7) malam waktu setempat.
Pesawat itu diketahui membawa delapan penumpang dan tengan menempuh penerbangan dari Serbia menuju Bangladesh.
Berikut 5 fakta soal kecelakaan pesawat Atonov An-12:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pesawat Terbakar sebelum Jatuh
Saksi mata mengatakan pesawat itu jatuh sudah terbakar seperti bola api sebelum jatuh dan meledak di ladang jagung dekat kota Kavala sekitar tengah malam waktu setempat. Sebelumnya pilot telah melaporkan masalah mesin dan telah meminta pendaratan darurat.
Gambar drone dari tempat kejadian menunjukkan puing-puing pesawat masih membara dan berserakan di ladang.
Maskapai penerbangan berbasis di Ukraina yang mengoperasikan pesawat kargo itu, Meridian, mengkonfirmasi bahwa kedelapan awaknya tewas dalam kecelakaan itu.
Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan mereka semua adalah warga negara Ukraina.
Pihak berwenang sejauh ini telah menemukan satu jenazah awak, kata seorang juru bicara dinas perlindungan sipil Yunani. Enam jenazah telah ditemukan selama pemeriksaan menggunakan drone di daerah itu, kata seorang wali kota setempat.
Direktur Jenderal Meridian, Denys Bogdanovych, menegaskan kecelakaan ini tidak terkait perang antara Ukraina dan Rusia yang tengah berlangsung.
berlanjut ke halaman berikutnya >>>
[Gambas:Video CNN]
2. Bawa 11,5 ton Amunisi
Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan pesawat itu membawa 11,5 ton produk, termasuk mortir dan peluru pelatihan, yang dibuat oleh industri pertahanan negaranya..
Stefanovic mengatakan amunisi dalam jumlah besar itu dibeli oleh Kemhan Bangladesh.
"Pesawat itu membawa 11,5 ton produk yang dibuat oleh industri pertahanan kami. Pembelinya adalah Kementerian Pertahanan Bangladesh," kata Stefanovic seperti dikutip Reuters.
3. Pesawat Menuju Bangladesh
Pesawat itu lepas landas dari Serbia pada pukul 18.40 waktu lokal dan hendak terbang menuju Bangladesh.
Pesawat kargo itu akan melakukan sejumlah pemberhentian di Yordania, Riyadh, hingga Ahmedabad India sebelum menuju Dhaka.
Sumber menyampaikan pesawat tersebut dijadwalkan transit di Bandara Queen Alia Yordania sekitar pukul 21.30 waktu setempat untuk mengisi bahan bakar.
Namun, Yordania membantah bahwa pesawat kargo yang angkut belasan ton amunisi itu terbang menuju ke wilayahnya.
4. Ahli Senjata Kimia Dikerahkan
Pihak berwenang sampai mengerahkan tim penyelamat yang terdiri dari pasukan ahli senjata biologi dan kimia untuk menyusuri lokasi kecelakaan. Mereka juga menggunakan pesawat tak berawak untuk memantau puing-puing pesawat.
Hal itu dilakukan lantaran kekhawatiran akan toksisitas isi kargo pesawat yang terdiri dari belasan ton amunisi.
Penduduk desa sekitar pun dilarang pergi mendekati lokasi kecelakaan sampai pihak berwenang memindahkan puing-puing dan amunisi yang tidak meledak. Warga yang tinggal dalam radius 2 km dari lokasi kecelakaan juga diminta tetap berada di dalam rumah dan mengenakan masker.
Dua petugas pemadam kebakaran disebut telah dibawa ke rumah sakit pada Minggu pagi waktu setempat akibat kesulitan bernafas setelah menghirup asap beracun.
[Gambas:Photo CNN]