Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan pesawat itu membawa 11,5 ton produk, termasuk mortir dan peluru pelatihan, yang dibuat oleh industri pertahanan negaranya..
Stefanovic mengatakan amunisi dalam jumlah besar itu dibeli oleh Kemhan Bangladesh.
"Pesawat itu membawa 11,5 ton produk yang dibuat oleh industri pertahanan kami. Pembelinya adalah Kementerian Pertahanan Bangladesh," kata Stefanovic seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Antrean Panjang Gegara Inflasi AS sampai Ukraina Pecat Pejabat Tinggi |
Pesawat itu lepas landas dari Serbia pada pukul 18.40 waktu lokal dan hendak terbang menuju Bangladesh.
Pesawat kargo itu akan melakukan sejumlah pemberhentian di Yordania, Riyadh, hingga Ahmedabad India sebelum menuju Dhaka.
Sumber menyampaikan pesawat tersebut dijadwalkan transit di Bandara Queen Alia Yordania sekitar pukul 21.30 waktu setempat untuk mengisi bahan bakar.
Namun, Yordania membantah bahwa pesawat kargo yang angkut belasan ton amunisi itu terbang menuju ke wilayahnya.
Pihak berwenang sampai mengerahkan tim penyelamat yang terdiri dari pasukan ahli senjata biologi dan kimia untuk menyusuri lokasi kecelakaan. Mereka juga menggunakan pesawat tak berawak untuk memantau puing-puing pesawat.
Hal itu dilakukan lantaran kekhawatiran akan toksisitas isi kargo pesawat yang terdiri dari belasan ton amunisi.
Penduduk desa sekitar pun dilarang pergi mendekati lokasi kecelakaan sampai pihak berwenang memindahkan puing-puing dan amunisi yang tidak meledak. Warga yang tinggal dalam radius 2 km dari lokasi kecelakaan juga diminta tetap berada di dalam rumah dan mengenakan masker.
Dua petugas pemadam kebakaran disebut telah dibawa ke rumah sakit pada Minggu pagi waktu setempat akibat kesulitan bernafas setelah menghirup asap beracun.
(rds)