6 Poin Hasil Tur Biden ke Timur Tengah, Ada Normalisasi Saudi-Israel?

CNN Indonesia
Senin, 18 Jul 2022 10:30 WIB
Presiden AS Joe Biden melangsungkan tur perdananya ke Timur Tengah mulai dari mengunjungi Israel, bertemu Presiden Palestina, hingga ke Saudi.
Presiden AS Joe Biden melangsungkan tur perdananya ke Timur Tengah mulai dari mengunjungi Israel, bertemu Presiden Palestina, hingga sepakati kerja sama dengan Saudi. (Foto: AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengunjungi sejumlah negara Timur Tengah seperti Israel, Palestina, Arab Saudi, hingga Irak pada pekan lalu.

Beragam kerja sama hingga kesepakatan dijajaki Biden dan para pemimpin negara-negara tersebut. 

Biden melawat ke Timur Tengah selama empat hari. Ia menyambangi Israel, Arab Saudi, menghadapi pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) bersama Irak, Mesir, Yordania, serta mampir ke Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 6 hasil kunjungan Biden ke Timur Tengah yang dirangkum CNNIndonesia.com:

1. Cegah Iran Kembangkan Senjata Nuklir

Di Timur Tengah, Biden juga bertemu dengan sejumlah pemimpin negara GCC. Dalam pembicaraan ini, mereka menggarisbawahi upaya diplomatik untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Selain itu, mereka menyerukan peningkatan kemampuan pencegahan untuk melawan ancaman yang lebih jauh dari Teheran.

2. AS Beri Bantuan Rp1,4 T ke Palestina

Setelah berkunjung ke Israel, Biden singga di Palestina. Ia memberikan bantuan sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.

"Hari ini saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberi bantuan tambahan senilai US$100 juta untuk mendukung rumah sakit ini,"
kata Biden di Rumah Sakit Victoria Augusta, Yerusalem Timur, dikutip Reuters.

Biden juga mengatakan AS akan memberi bantuan pangan senilai US$1 miliar atau Rp14,9 triliun ke Timur Tengah dan Afrika Utara menyusul perang yang berkecamuk di Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

3. Saudi Setuju Tambah 50 Persen Produksi Minyak

Gedung Putih mengatakan Arab Saudi berkomitmen meningkatkan produksi minyak pada Juli dan Agustus sebesar 50 persen. Langkah ini disebut akan membantu menstabilkan pasar secara signifikan.

Keputusan Saudi muncul usai pertemuan bilateral antara Biden, Raja Salman dan MbS pada akhir pekan lalu.

"Arab Saudi telah berkomitmen untuk mendukung keseimbangan pasar minyak global untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," demikian pernyataan resmi Gedung Putih dikutip Fox News.

Mereka kemudian berkata, "Kami menyambut baik peningkatan produksi 50 persen sebagaimana yang sudah direncanakan untuk Juli dan Agustus.

Selain soal produksi minyak, AS-Saudi juga meneken 18 perjanjian kerja sama mulai dari energi, layanan kesehatan, hingga antariksa.

Perusahaan antariksa AS, Boeing dan Rayhtheon telah menandatangani kerja sama itu.

Penandatanganan juga dilakukan perusahaan-perusahaan layanan kesehatan di antaranya Medtronic (MDT.N), Digital Diagnostics, dan IQVIA, seperti yang dilaporkan kantor berita negara Saudi (SPA).

"Selanjutnya, ada penandatanganan untuk proyek energi bersih, energi nuklir dan uranium," tulis perjanjian itu dikutip Reuters pada Sabtu (16/7).

AS Jajaki normalisasi Saudi-Israel? Baca di halaman berikutnya >>>

6 Poin Hasil Tur Biden ke Timur Tengah, Ada Normalisasi Saudi-Israel?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER