Presiden Sri Lanka Ajak Oposisi Bentuk Pemerintahan: Setop Perpecahan
Setelah terpilih sebagai presiden Sri Lanka pada Rabu (20/7), Ranil Wickremesinghe langsung mengajak pemimpin oposisi, Dullas Alahapperuma, untuk membentuk pemerintahan gabungan.
"Perpecahan di antara kita kini selesai," kata Wickremesinghe kepada Alahapperuma dalam pidato perayaan pemilihannya, seperti dikutip AFP.
"Setelah pemilihan berakhir, kita harus mengakhiri perpecahan ini. Kita memiliki 48 jam untuk berada di kubu masing-masing, tetapi mulai saat ini, saya siap berdialog dengan Anda."
Wickremesinghe mengajak Alahapperuma setelah menang pemilu dengan perolehan 134 suara dari 225 anggota parlemen yang ikut serta hari ini.
Sementara itu, Alahapperuma hanya berhasil merengkuh 82 suara.
Selepas pemilihan hari ini, kabinet pemerintahan Sri Lanka yang ada akan langsung dibubarkan. Wickremesinghe pun berharap dapat langsung dilantik hari ini.
Setelah dilantik, Wickremesinghe akan menunjuk perdana menteri dan membentuk pemerintahan baru. Sejumlah pengamat menduga ia bakal memilih Alahapperuma sebagai PM.
Namun, kepemimpinan Wickremesinghe juga bukan tanpa halangan. Masyarakat Sri Lanka menolak Wickremesinghe karena ia dianggap sebagai kroni keluarga Rajapaksa.
Banyak orang takut ia bakal melindungi dinasti Rajapaksa dan tak memberikan perubahan sistemik yang diinginkan pemrotes.
(pwn/has)