Sesuai prediksi pengamat, Ranil Wickremesinghe terpilih menjadi presiden Sri Lanka, Rabu (20/7). Ia memang dijagokan menang karena popularitasnya usai enam kali memegang jabatan perdana menteri.
Wickremesinghe terpilih usai meraup 134 suara dari 225 anggota parlemen yang ikut serta dalam pemungutan suara.
Dengan kemenangan ini, Wickremesinghe bakal menjalankan tugas sebagai pemimpin Sri Lanka sampai pada 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terpilih, ia sebenarnya sudah memegang jabatan plt presiden. Gotabaya Rajapaksa menyerahkan kekuasannya kepada Wickremesinghe setelah sang presiden kabur dari SriLanka.
Saat ditunjuk, Wickremesinghe menjabat sebagai perdana menteri. Sesuai konstitusi, PM memang seharusnya mengambil alih kepemimpinan jika presiden tidak ada.
The Guardian melaporkan, Wickremesinghe sudah enam kali memegang jabatan PM Sri Lanka sejak ia berkecimpung di dunia politik negara itu pada 1977.
Wickremesinghe pertama kali mengemban jabatan sebagai perdana menteri pada 1993-1994. Tanggung jawab itu diembannya setelah eks presiden Ranasinghe Premadasa tewas dalam serangan bom kala perang sipil melawan separatis Tamil.
Berdasarkan data Sunday Observer, Wickremesinghe kembali menjabat sebagai perdana menteri pada 2001 hingga 2004.
Setelah itu, Wickremesinghe menjabat kembali sebagai perdana menteri pada 2015. Ia menjabat sejak 9 Januari 2015 hingga 17 Agustus 2018.
Wickremesinghe kemudian ditunjuk kembali menjadi perdana menteri pada 21 Agustus 2015 hingga 2018.
Namun, Mahinda Rajapaksa sempat menggantikan Wickremesinghe sebagai PM pada 2018 selama dua bulan.
Wickremesinghe kemudian mengambil alih jabatan sebagai PM dari 2018 sampai 2019. Setelah itu, Mahinda Rajapaksa sempat menduduki bangku perdana menteri dari 2019 sampai 2022.
Meski begitu, Wickremesinghe kembali menjabat sebagai perdana menteri dari 2022 hingga sampai ia dilantik sebagai plt presiden menggantikan Gotabaya Rajapaksa.
Sebelum mondar-mandir di jajaran pemimpin, Wickremesinghe sudah mulai aktif di dunia politik pada pertengahan 1970-an. Kala itu, ia masuk Partai Persatuan Nasional (UNP).
Pada 1977, Wickremesinghe menjadi wakil menteri luar negeri Sri Lanka. Ia kemudian diangkat menjadi menteri urusan pemuda dan kepegawaian.
Pada 1989, Wickremesinghe menjabat sebagai menteri industri, sains, dan teknologi. Ia kemudian menjadi pemimpin UNP pada 1994.
Baca jejak kedekatan Wickremesinghe dengan keluarga Rajapaksa di halaman selanjutnya >>>