Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping, lewat telepon di tengah ketegangan yang meningkat.
Sumber yang mengetahui hal itu mengatakan panggilan telepon akan berlangsung besok, Kamis (28/7), seperti dikutip dari CNN.
Kabar soal kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan semakin memperuncing ribut-ribut antara AS dan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden sebelumnya memang mengaku berencana melakukan pembicaraan dengan Xi pada Senin (25/7) lalu.
"Itu harapan saya, saya akan memberitahu Anda saat sudah diatur. Saya janji akan memberi tahu Anda," kata Biden kepada reporter.
Rencana panggilan kedua pemimpin negara adidaya itu mencuat usai muncul laporan Pelosi akan berkunjung ke Taiwan pada Agustus mendatang.
Kunjungan Pelosi ke Taiwan disebut merupakan bagian dari tur ia dan rombongan ke Asia. Jika dia betul melawat ke pulau ini, maka Pelosi akan menjadi ketua parlemen pertama yang berkunjung ke Taiwan sejak 25 tahun.
Lawatan Pelosi kali ini membuat China geram. Mereka bahkan memperingatkan lawatan itu bisa merusak hubungan dan mengancam kedaulatan pemerintahan Beijing.
Kunjungan tersebut juga muncul di tengah pernyataan para pejabat atau intelijen AS yang menduga China akan menginvasi Taiwan, sebagaimana Rusia menginvasi Ukraina.
AS menilai invasi ke pulau sudah pasti akan terjadi dan hanya menunggu waktu.
Terlepas dari itu, China dan AS kerap berselisih berbagai macam hal, mulai dari perdagangan, teknologi, Laut China Selatan hingga isu Taiwan.
Lihat Juga : |
Sejak Taiwan berada di bawah pimpinan Presiden Tsai Ing-wen, pulau ini semakin vokal memyeruaraka keinginan untuk merdeka. Namun, China merespons dengan intimidatif, seperti mengirim jet tempur ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
Selain itu, China juga kerap memusuhi negara yang pejabatnya berkunjung ke Taiwan.
AS, dalam hal ini, secara tak langsung mendukung kemerdekaan Taiwan dengan terus memasok atau mengirim senjata ke pulau ini.
(pwn/bac)