KILAS INTERNASIONAL

Ukraina Ancam Balas Invasi Rusia hingga Kim Jong Un Siap Perang Nuklir

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2022 06:30 WIB
Tentara Ukraina saat kembali merebuty wilayah Irpan. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menegaskan bisa gantian melakukan invasi atau menyerang wilayah Rusia jika memang diperlukan.

Berita lainnya adalah pernyataan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang menyatakan siap perang nuklir dengan Amerika Serikat.

Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional:

Ukraina Ancam Invasi Balik Rusia, Perang Makin Panas?

Ukraina mengaku bisa menyerang balik wilayah Rusia kapan saja jika dirasa perlu.

Hal itu diutarakan Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksey Danilov, dalam wawancara televisi secara langsung pada Rabu (27/7).

Aleksey menegaskan militer Rusia mengetahui seluruh titik asal rudal dan roket Rusia diluncurkan ke wilayah Ukraina. Ia menuturkan Ukraina memiliki "niat politik yang cukup" untuk memerintahkan serangan udara balasan ke wilayah-wilayah Rusia tersebut.

4 Negara di Asia Berpotensi Rusuh Buntut Krisis Ekonomi

Sejumlah negara di Asia berpotensi mengalami kerusuhan imbas krisis ekonomi yang mendera negara-negara itu.

Krisis ekonomi sebelumnya telah mengguncang Sri Lanka. Harga barang, terutama impor, gas LPG dan bahan bakar minyak (BBM) melonjak tajam. Krisis ini kemudian menjalar ke krisis politik di Sri Lanka dan menggulingkan pemerintahan Gotabaya Rajapaksa.

Selain Sri Lanka, berikut deret negara yang berpotensi rusuh imbas krisis ekonomi.

Kim Jong Un Tegaskan Korut Siap Perang Nuklir dengan AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan negaranya siap perang nuklir dan konfrontasi militer Amerika Serikat di tengah krisis yang dialami negara tersebut.

Media pemerintah KCNA melaporkan, Kim Jong Un melontarkan pernyataan itu pada pidatonya di peringatan 69 tahun angkatan perang Korut pada 27 Juli, seperti dikutip dari Channel News Asia. Peringatan itu secara teknis masih menandai bahwa Korut dan Korea Selatan masih dalam masa peperangan.

Kim kembali memperingatkan pemerintahan Korsel di bawah Presiden Yoon Suk-yeol, setiap upaya untuk melumpuhkan Korut akan mendapat respons keras dan pemusnahan.

(tim/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK