Serangan pesawat nirawak atau drone telah menyerang Markas Angkatan Laut Crimea, di mana dilaporkan ada enam orang yang terluka, Minggu (31/7).
Serangan pesawat tanpa awak menghantam markas besar armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol yang terletak di SemenanjungKrimea yang dicaplok Rusia dariUkraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kesaksian Wartawan AFP, pengeboman intens di kota timur Bakhmut terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato saat larut malam. Dalam pidato tersebut, Zelensky menyerukan agar warga sipil meninggalkan garis depan wilayah Donetsk, Ukraina, guna menghindari serangan Rusia dan pendukungnya.
Pihak berwenang Rusia di semenanjung Laut Hitam Krimea mengatakan sebuah alat peledak kecil dari drone kemungkinan diluncurkan di dekatnya mengenai komando angkatan laut di kota Sevastopol.
Walikota setempat menyalahkan nasionalis Ukraina atas serangan yang membatalkan hari perayaan angkatan laut Rusia tersebut.
Namun juru bicara administrasi militer wilayah Odessa Ukraina menyebut i nsiden itu merupakan provokasi belaka.
"Pembebasan Krimea kami dari penjajah akan dilakukan dengan cara lain dan jauh lebih efektif," tulis juru bicara Sergiy Bratchuk di Telegram.
Sementara, Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych menyebut kotanya telah menjadi sasaran penembakan massal beberapa hari belakangan. Dua warga sipil dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.
Serangan itu diklaim menjadi serangan paling kuat yang pernah terjadi di Mykolaiv.
"Ledakan kuat terdengar setelah pukul satu pagi dan sekitar pukul lima pagi," tulis Senkevych di Telegram, dikutip dari AFP.
Sampai saat ini, Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke negara tetangganya itu pada 24 Februari lalu.