Aksi Keras Saling Balas China dan AS Buntut Pelosi Kunjungi Taiwan
Amerika Serikat dan China saling balas mengecam satu sama lain imbas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Kunjungan Pelosi ke Taiwan menuai amarah China, membuat Beijing melangsungkan latihan militer di dekat pulau itu, pun memutus berbagai kerja sama dengan AS.
Kementerian Luar Negeri China membatalkan jadwal sambungan telepon dan pertemuan antara pemimpin pertahanan Beijing dan Washington. Beijing juga membatalkan pertemuan angkatan laut tahunan AS-China di bawah mekanisme konsultasi maritim keduanya.
Juru bicara Kemlu China Hua Chunying juga menuturkan penangguhan kerja sama terkait repatriasi imigran ilegal antara AS dan China. Tak hanya itu, negara itu pun menghentikan pemberian bantuan terkait isu kriminal dan kejahatan transnasional.
China juga menangguhkan kerja sama anti-narkoba dan pembicaraan penanganan perubahan iklim dengan Amerika Serikat, dikutip dari CNN.
Membalas keputusan China, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan tindakan Beijing "pada dasarnya tak bertanggung jawab."
"Mereka pikir mereka menghukum kami dengan menutup saluran ini. Mereka sebenarnya menghukum seluruh dunia, karena krisis iklim tidak mengenal batas dan geografis," kata Kirby, dikutip dari The Straits Times.
"Penyumbang emisi terbesar dunia kini menolak terlibat dalam langkah-langkah penting yang harus dilakukan untuk melawan krisis iklim, yang sebenarnya berdampak pada [negara] mitra kami di Kepulauan Pasifik karena kenaikan level air laut, pun kebakaran di Eropa," ujarnya lagi.
Sementara itu, pemutusan kerja sama ini dilakukan setelah Pelosi pergi ke Taiwan.
Menurut China, tindakan Pelosi membahayakan kedaulatan negara itu. Untuk merespons kunjungan ini, China melangsungkan latihan militer di sejumlah titik dekat Taiwan.
China sendiri mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka, pun bersumpah bakal mengambil kembali pulau itu, meski dengan kekerasan.
(pwn/asa)