Sri Lanka meminta China untuk menunda tanpa batas waktu kunjungan kapal yang dilaporkan disebut oleh media India sebagai kapal mata-mata, Yuan Wang 5.
Penundaan itu menyusul tekanan kuat oleh tetangganya tersebut, demikian menurut sumber resmi kepada AFP, Sabtu (6/8).
"Sri Lanka telah meminta China untuk menunda kunjungan sebuah kapal yang dilaporkan media massa India sebagai angkutan mata-mata hingga waktu yang belum ditentukan," dikutip dari AFP, Sabtu (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal itu dijadwalkan berlabuh di pelabuhan Hambantota sewaan China pada 11 Agustus untuk mengisi bahan bakar dan berangkat kembali pada 17 Agustus.
Sebelumnya, India telah menyatakan keprihatinannya atas rencana berlabuh kapal itu di Hambantota karena menuding kapal penelitian itu sebagai kapal mata-mata yang dapat memetakan dasar laut yang sangat penting untuk operasi anti-kapal selam Angkatan Laut China.
China sendiri menyebut Yuan Wang 5 disebut sebagai kapal survei dan riset. Namun, media India CNN-News18 menyebut kapal tersebut berkaitan dengan sistem peluncuran rudal balistik antarbenua.
Dikutip dari Hindustan Times, Kementerian Luar Negeri Sri Lanka pada Jumat (5/8) menangguhkan izin kapal itu berlabuh di pelabuhan Hambantota dan menyampaikannya secara tertulis kepada Kementerian Luar Negeri China melalui saluran diplomatik.
"Kementerian Luar Negeri meminta waktu kedatangan kapal Yuan Wang 5 fi Hambantota untuk ditunda hingga konsultasi lebih lanjut mengenai hal ini dilakukan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Sri Lanka.
Sebelumnya, China meningkatkan aktivitas militer di Selat Taiwan. Mereka menggelar latihan perang di dekat pulau utama Taiwan. Langkah itu ditempuh sebagai aksi protes terhadap kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat 68 jet tempur dan 13 kapal perang China masuk ke garis median Selat Taiwan pada Jumat (5/8).
Lihat Juga : |
Keputusan Sri Lanka untuk menunda kunjungan kapal itu disebut menunjukkan mereka masih menghormati masalah keamanan tetangganya, India. Walaupun, China berkontribusi pada lebih dari 10 persen dari utang luar negeri Sri Lanka.
Sebagai gantinya, Beijing diizinkan menyewa Pelabuhan Hambantota selama 99 tahun kepada Kolombo sejak 2017.
(dhf/arh)