Biden Marah 4 Muslim AS Dibunuh hingga Iran Kutuk Israel Gempur Gaza
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meluapkan kemarahan dan kesedihan atas meninggalnya empat muslim yang dibunuh di AS.
Ada juga berita tentang Iran yang mengutuk Israel karena menggempur Gaza dengan serangan udara sehingga menewaskan 29 orang.
Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:
Empat Pria Muslim Tewas Dibunuh di AS, Biden Murka dan Berduka
Presiden Joe Biden menumpahkan amarah dan kesedihannya setelah empat warga Muslim di Amerika Serikat dilaporkan tewas dibunuh dalam serangkaian kejadian yang diduga berkaitan.
"Saya marah dan sedih atas pembunuhan mengerikan empat pria Muslim di Albuquerque," ujar Biden melalui Twitter, Minggu (7/8).
"Sementara menunggu penyelidikan menyeluruh, doa saya untuk keluarga korban. Pemerintahan saya mendukung penuh komunitas Muslim. Serangan kebencian ini tak punya tempat di Amerika."
Amarah Biden tercurah sehari setelah kepolisian Albuquerque mengumumkan bahwa mereka tengah menyelidiki pembunuhan empat pria Muslim. Insiden ini diduga terkait dengan pembunuhan satu pria Muslim lainnya tahun lalu.
Apa Dampaknya jika China Berani Serbu Taiwan?
Ketegangan China vs Taiwan terus memanas setelah Beijing menggelar latihan militer besar-besaran karena marah soal lawatan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taipei.
Sejak China memulai latihan militer pada Kamis (4/8), rudal-rudal Negeri Tirai Bambu terus menyasar perairan di dekat Taiwan, bahkan beberapa di antaranya jatuh di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang hingga bikin Tokyo gusar.
Lihat Juga : |
Melihat situasi yang kian memanas, sejumlah pihak khawatir China nekat meluncurkan invasi ke Taiwan, seperti Rusia yang menyerang Ukraina sejak Februari lalu.
Lantas, apa yang terjadi seandainya Beijing benar-benar memulai perang dengan Taiwan? Baca selengkapnya di tautan ini.
Iran: Israel Akan Bayar Harga Mahal Usai Gempur Jalur Gaza
Iran mengutuk serangan Israel di Gaza. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran bahkan mengatakan Israel akan "membayar harga mahal" atas kejahatan brutal yang menewaskan 24 orang, termasuk anak-anak.
"Israel akan membayar harga mahal lainnya untuk kejahatan baru-baru ini," kata Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami, seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (6/8).
"Perlawanan Palestina lebih kuat hari ini daripada sebelumnya. Kelompok-kelompok bersenjata sudah menemukan kemampuan untuk mengelola perang besar," tuturnya.
(tim/bac)