PM Jepang Pecat Menhan Adik Shinzo Abe Terkait Gereja Unifikasi
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, memecat sejumlah menteri yang terkait dengan Gereja Unifikasi, termasuk Menteri Pertahanan Nobuo Kishi, adik mantan PM Shinzo Abe.
Reuters melaporkan bahwa Kishida mencopot Kishi dari jabatan menteri pertahanan pada Rabu (10/8). Ia kemudian menunjuk Yasuzaku Hamada untuk menggantikan Kishi.
Selain itu, Kishida juga mendepak sejumlah anggota kabinet lain yang diduga terkait dengan Gereja Unifikasi.
Bongkar pasang kabinet ini dilakukan di tengah kekhawatiran publik akan keterkaitan antara partai berkuasa Jepang, Partai Demokratik Liberal (LDP), dan Gereja Unifikasi.
Gereja Unifikasi menjadi sorotan karena terseret dalam kasus pembunuhan Shinzo Abe pada 8 Juli lalu.
Pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami, mengaku memang berniat membunuh sang mantan pemimpin Negeri Matahari Terbit itu karena terkait dengan Gereja Unifikasi.
Yamagami memendam dendam karena keluarganya jatuh miskin setelah ibunya mengucurkan banyak dana untuk donasi Gereja Unifikasi.
Keluarga Abe memang memiliki rekam jejak kedekatan dengan Gereja Unifikasi, begitu pula sejumlah anggota partai berkuasa.
Sejak tragedi pembunuhan Abe, dukungan publik terhadap Kishida dan partai berkuasa pun merosot, dari 59 persen menjadi 46 persen dalam kurun tiga pekan.
Kantor penyiaran publik Jepang, NHK, melaporkan bahwa ini merupakan angka popularitas terendah Kishida selama menjabat sebagai PM.
Pengamat politik Kepang, Atsuo Ito, menganggap Kishida mulai bersih-bersih kabinet agar popularitasnya bisa merangkak naik.
"Pada dasarnya, dia melakukan pengendalian kekacauan. Yang orang benar-benar perhatikan adalah Gereja Unifikasi," katanya.
Meski demikian, Kishida juga dianggap perlu menjaga relasi dengan faksi Abe di tubuh LDP. Ia pun mulai mencari celah.
Ia akhirnya mengangkat salah satu orang dekat Abe, Menteri Perdagangan Koichi Hagiuda, menjadi kepala dewan riset kebijakan LDP.
Posisi itu termasuk penting di dalam partai berkuasa. Dengan penunjukan ini, Kishida disebut-sebut mencoba mengambil hati para pendukung Abe di dalam partai, setelah sejumlah menteri dipecat.
(has/bac)