China Kesal Gegara G7, Jepang Masih Buka Dialog

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Agu 2022 12:30 WIB
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan, negaranya masih membuka dialog dengan China kala hubungan keduanya memburuk, Jumat (5/8).
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan, negaranya masih membuka dialog dengan China kala hubungan keduanya memburuk, Jumat (5/8). (AFP/PHILIP FONG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan, negaranya masih membuka dialog dengan China kala hubungan keduanya memburuk, Jumat (5/8). Pernyataan ini disampaikan kala China kesal dengan kritik G7 atas latihan militer Beijing di dekat Taiwan.

"Dalam waktu seperti ini, saat situasi tegang, komunikasi yang baik sangat penting. Jepang selalu terbuka untuk berdialog dengan China," kata Hayashi.

Sebagaimana diberitakan Reuters, pernyataan Hayashi muncul setelah China membatalkan pertemuan antara dirinya dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang berlangsung di sela-sela pertemuan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Kamboja pada Kamis (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beijing merasa tidak senang dengan pernyataan G7 yang mendesak China untuk menyelesaikan tensi di Taiwan dengan cara damai. Jepang sendiri merupakan bagian dari kelompok ekonomi G7.

Sebelumnya, para menteri luar negeri G7 dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa sempat mengeluarkan pernyataan bersama. Dalam pernyataan itu, mereka mengecam latihan militer China di Taiwan.

"Respons eskalasi [China terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan] berisiko meningkatkan tensi dan destabilisasi di kawasan," demikian pernyataan kedua badan tersebut, dikutip dari ABC News.

Kecaman ini menuai kritik dari Wang.

"[Pernyataan] itu tanpa dasar mengkritik China karena mengambil kebijakan itu, yang sebetulnya adalah langkah masuk akal dan sah untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya," ujar Wang dalam sebuah pernyataan.

Tak hanya membatalkan pertemuan dengan Hayashi, Wang juga tak hadir kala Hayashi berpidato dalam salah satu pertemuan ASEAN pada Jumat (5/8). Kabar ini dikonfirmasi oleh seseorang yang ada di dalam ruangan acara.

Ilustrasi peta Taiwan, China, dan JepangIlustrasi. Jepang tetap membuka dialog dengan China meski hubungan kedua negara memburuk. (iStock/fpdress)

Kabar ini juga disampaikan oleh Hayashi.

"Saya percaya Menteri Luar Negeri Wang Yi keluar dalam jangka waktu tertentu, termasuk ketika saya berpidato," katanya. Hayashi juga mengatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov turut melakukan hal yang sama.

Ketika ditanya alasannya keluar dari ruangan, Wang menuturkan Hayashi mungkin merasa bersalah.

"Jika sisi Jepang mengkhawatirkan hal ini, maka saya pikir Jepang harus berpikir apakah mereka telah melakukan hal yang salah kepada China. Jika Anda tak melakukan hal yang salah ke China, kenapa Anda khawatir soal ini?" kata Wang.

Sementara itu, kejadian ini terjadi kala negara-negara Asia Tenggara menyelenggarakan Forum Regional ASEAN. Dalam forum itu, hadir pejabat dari Amerika Serikat, China, Rusia, dan Jepang.

ASEAN sendiri sempat merespons latihan militer China di Taiwan. ASEAN mengimbau seluruh pihak yang terlibat untuk menahan diri, pun mewanti-wanti risiko salah perhitungan dan konfrontasi di negara-negara berkekuatan besar.

(pwn/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER