WHO Minta Usul Publik Ganti Nama Cacar Monyet

CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2022 04:00 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta usulan publik terkait pilihan nama pengganti cacar monyet demi meredam stigma yang timbul pada hewan bernama sama.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta usulan publik terkait pilihan nama pengganti cacar monyet demi meredam stigma yang timbul pada hewan bernama sama. (Foto: AFP/Fabrice Coffrini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta usulan publik untuk mengganti nama cacar monyet pada Selasa (16/8).

Penggantian nama ini ditujukan untuk mengurangi stigma yang timbul, terutama pada hewan yang memiliki nama sama dengan penyakit tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nama cacar monyet pada manusia diberikan sebelum praktik pemberian nama penyakit yang baik berlaku," kata juru bicara WHO Fadela Chaib kepada jurnalis di Jenewa, dikutip dari AFP.

"Kami ingin benar-benar mendapatkan nama yang tidak membawa stigma," ujarnya lagi.

Chaib juga menyampaikan usulan nama cacar monyet dibuka untuk semua pihak, dan pemberiannya dapat dilakukan di laman resmi WHO: https://icd.who.int/dev11.

[Gambas:Video CNN]

Pekan lalu, WHO juga mengumumkan sejumlah ahli sepakat mengubah nama varian virus cacar monyet.

Sampai saat ini, nama dua varian utama cacar monyet diambil dari wilayah tempat mereka berasal, yakni Cekungan Kongo dan Afrika Barat.

Para pakar kemudian sepakat mengubah kedua varian cacar monyet itu dengan angka Romawi, menyebut kedua varian itu sebagai Clade I dan Clade II.

Sementara itu, sub varian dari Clade II, yakni Clade IIb, dinilai menjadi penyebab cacar monyet merebak di dunia kini. WHO mengungkapkan lebih dari 31 ribu kasus cacar monyet telah terkonfirmasi sejak awal 2022.

Di sisi lain, WHO berkali-kali menyuarakan kekhawatiran mereka akan nama cacar monyet sejak Mei.

Beberapa ahli menilai nama itu dapat membawa stigma bagi primata yang menjadi nama penyakit tersebut, pun ke Benua Afrika yang kerap dihubungkan dengan monyet.

Sebagaimana dilansir AFP, nama cacar monyet diberikan karena virus itu awalnya ditemukan pada monyet yang dirawat untuk riset di Denmark pada 1958.

Padahal, penyakit cacar monyet ditemukan di sejumlah hewan, khususnya hewan pengerat.

Penyakit cacar monyet pertama kali diketahui menginfeksi manusia pada 1970. Kasus kala itu terjadi di Kongo, dengan penyebaran cacar monyet sendiri masih terbatas di negara-negara di Afrika barat dan tengah.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER