Ayat-ayat Setan kembali menjadi sorotan setelah sang penulis buku, Salman Rushdie, ditusuk berkali-kali di Amerika Serikat. Sederet sosok juga bernasib tragis karena menerjemahkan buku Rushdie itu.
Rushdie menulis Ayat-ayat Setan pada 1988 dan langsung menuai kritik. Masyarakat Muslim menganggap buku itu memuat penghinaan terhadap Islam.
Pemimpin tertinggi Iran kala itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini, bahkan mengeluarkan fatwa untuk menyerukan pembunuhan Rushdie, sebagaimana diberitakan Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Rushdie, sejumlah penerjemah buku Ayat-ayat Setan juga menjadi bulan-bulanan. Berikut beberapa di antaranya.
Seorang penerjemah Italia, Ettore Capriolo, dipukul dan diserang menggunakan pisau di Milan pada 3 Juli 1991. Akibat serangan itu, Capriolo terluka luka di bagian leher, dada, dan tangan.
Sebagaimana dilansir Reuters, Capriolo selamat dari serangan tersebut. Sementara itu, pelaku penyerangan berhasil kabur.
Menurut Capriolo, ppelaku penyerangan merupakan warga Iran yang menginginkan terjemahan sebuah pamflet Muslim.
Beberapa hari setelah kejadian, penegak hukum Iran menganggap serangan Capriolo tak berkaitan dengan buku Ayat-ayat Setan.
Seorang penerjemah buku Ayat-ayat Setan, Hitoshi Igarashi, ditusuk hingga tewas di Universitas Tsukuba, Tokyo, pada 12 Juli 1991 silam.
Japan Times melaporkan, seorang tukang bersih-bersih menemukan jasad Igarashi di dekat lift dengan luka tusuk di leher, wajah, dan tangan.
Terlihat pula bekas tusukan di tasIgarashi. Bekas itu dianggap sebagai tandaIgarashi sempat berupaya membela diri saat diserang.
Namun, hingga saat ini pelaku belum ditangkap. Kejahatan ini pun tak pernah terselesaikan.
Kepolisian Jepang kala itu menyatakan mereka tak memiliki bukti spesifik yang menunjukkan keterkaitan antara serangan ini dengan buku tersebut.
Meski begitu, laporan media mengindikasikan Igarashi sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari militan Islam. Igarashi juga sempat dilindungi pengawal selama beberapa waktu.
Selama hidupnya, Igarashi merupakan penerjemah sekaligus pengajar perbandingan budaya Islam selama lima tahun.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>