Xi Jinping juga disebut-sebut merupakan pemimpin yang tak menyukai kemewahan.
Pada 2018, Xi sempat berjanji bakal mendistribusikan kekayaan di China. Kala itu, Xi mengatakan pemerintah harus membuat sistem untuk membagikan kekayaan dengan tujuan keadilan sosial, dikutip dari CNN.
Menurut Xi, penting untuk mengatur keuntungan besar bagi masyarakat dengan mengimbau masyarakat dan perusahaan berpenghasilan tinggi untuk memberikan lebih banyak kepada masyarakat kelas menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak berkuasa sebagai presiden, Xi melancarkan kampanye memerangi korupsi dan mengeluarkan aturan untuk menghapus apa yang digambarkan sebagai 'pemborosan uang negara'.
Xi juga sering terlihat bepergian bersama pejabat lain dengan mobil biasa, bukan dengan iring-iringan sedan mewah. Di bawah Xi, pemerintah bahkan disebut melarang pejabat menggelar pesta besar-besaran.
Rezim Xi bahkan tak segan menciduk hingga memecat dan memenjarakan para pejabat penting yang ketahuan korupsi.
Sejak kecil, Xi Jinping dikenal gemar membaca. Kala ia tinggal di Liangjiahe, Provinsi Shaanxi pada 1969, Xi membawa koper berisikan buku.
Xinhua melaporkan selama tujuh tahun dia tinggal di desa tersebut, Xi terus membawa buku.
Dilansir media China, beberapa buku yang 'masuk' daftar bacaan XI yakni "The Communist Manifesto, Das Kapital, The Analects of Confucius, A General History of China, dan War and Peace."
Xi juga gemar membaca buku yang dibuat William Shakespeare, seperti "A Midsummer Night's Dream, The Merchant of Venice, Twelfth Night, dan Romeo and Juliet."
Lihat Juga : |
Xi Jinping menikahi penyanyi folk terkenal Peng Liyuan pada 1987 setelah bercerai dari istri pertamanya, Ke Lingling, yang merupakan anak Duta Besar China di Inggris, Ke Hua.
Peng menggambarkan Xi sebagai sosok pekerja keras dan rendah hati.
"Ketika dia (Xi) pulang, saya tidak pernah merasa seolah-olah ada seorang pemimpin China yang datang. Di mata saya, dia hanya suami saya," kata Peng kepada The Washington Post pada 2011 lalu.
Beberapa orang dekat Xi juga menggambarkan sosok sang presiden sebagai seorang yang serius, berhati-hati, pekerja keras, dan rendah hati.
Xi digambarkan sebagai lihai dalam memecah masalah dan "tidak tertarik pada jebakan jabatan tinggi.
Tak hanya bagi orang di dekatnya, Xi pun sangat dicintai warga China. Menurut jajak pendapat pada 2014 yang dibuat Ash Center for Democratic Governance and Innovation Harvard Kennedy School, Xi mendapat 9 dari total 10 tingkat penerimaan publik.
Survei YouGov pada Juli 2019 juga menemukan bahwa sekitar 22 persen orang di daratan China menyebut Xi sebagai orang yang paling mereka kagumi.
(pwn/rds)