Crazy Rich China Divonis 13 Tahun Penjara Gegara Suap Pejabat

CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2022 17:41 WIB
China memvonis miliarder keturunan Kanada, Xiao Jianhua, atas tuduhan suap dan menggalang dana simpanan ilegal setelah menculiknya di Hong Kong pada 2017 lalu.
China memvonis miliarder keturunan Kanada, Xiao Jianhua, atas tuduhan suap dan menggalang dana simpanan ilegal setelah menculiknya di Hong Kong pada 2017 lalu. (Foto: AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengadilan Shanghai memvonis hukuman 13 tahun penjara crazy rich China keturunan Kanada, Xiao Jianhua, atas tuduhan menggalang dana simpanan publik secara ilegal hingga penyuapan.

Pengadilan Menengah Pertama Shanghai pada Jumat (19/8) menyatakan miliarder 50 tahun itu bersalah karena melanggar kepercayaan, dan menggunakan dana secara ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xiao, pengusaha yang terkenal sebagai pengelola aset pejabat dan pemimpin China, dinyatakan bersalah juga karena menawarkan dana gabungan dan menjual asuransi serta produk investasi lainnya untuk keuntungan pribadi. Xiao juga pernah menjadi perantara keluarga Presiden Xi Jinping.

Selain hukuman bui, perusahaan Xiao juga turut didenda US$8 miliar karena kasus penggelapan dan penyuapan.

"Xiao dan perusahaannya, Tomorrow Group, dinyatakan bersalah karena menyerap simpanan publik secara ilegal, melanggar kepercayaan dalam penggunaan properti yang dipercayakan.. (dan) penggunaan dana secara ilegal," bunyi putusan pengadilan.

[Gambas:Video CNN]

"Tomorrow Group juga telah melakukan kejahatan suap. Tindakan perusahaan telah sangat mengganggu tatanan manajemen keuangan, sangat membahayakan keamanan keuangan negara," tambah putusan itu.

Xiao sendiri menjadi sorotan setelah menghilang dan diketahui diculik dan dikirim ke China pada 2017 lalu.

Penculikan Xiao diduga bagian dari operasi antikorupsi Presiden Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2013 lalu. Para pengkritik Xi menganggap kampanye itu digunakan untuk mengeliminasi musuh politik sang presiden.

Xiao diduga memiliki hubungan dekat dengan eselon atas Partai Komunis China (CCP).

Dikutip AFP, belum ada kabar resmi tentang Xiao sampai Kanada mengonfirmasi pada Juli lalu bahwa dia tengah menghadapi persidangan di China.

Kedutaan Kanada di Beijing mengatakan bahwa para diplomatnya juga tak diberi akses melihat persidangan Xiao.

Media lokal Hong Kong melaporkan Xiao diculik intel China pada 2017 saat konglomerat tinggal di wilayah itu setelah melarikan diri dari Tiongkok.

Namun, Xiao disebut membantah dirinya kabur ke Hong Kong pada 2014 demi menghindari tindakan keras kampanye antikorupsi China.

Sejak penculikan Xiao terungkap, publik terutama konglomerat Negeri Tirai Bambu semakin was-was dengan pengetatan hukum di negara itu.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER