AS Desak Warga Segera Tinggalkan Ukraina Takut Gempuran Baru Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 18:44 WIB
Amerika Serikat memprediksi Rusia tengah mempersiapkan serangan terbaru ke Ukraina di hari kemerdekaan negara eks Uni Soviet itu pada 24 Agustus besok.
Amerika Serikat memprediksi Rusia tengah mempersiapkan serangan terbaru ke Ukraina di hari kemerdekaan negara eks Uni Soviet itu pada 24 Agustus besok. (Foto: AP/Andrew Kravchenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mendesak warganya di Ukraina segera angkat kaki dari negara itu mengantisipasi dugaan bombardir Rusia yang akan menggila memasuki enam bulan invasi pada Rabu (24/8) besok.

"Kedutaan Besar AS mendesak warga AS meninggalkan Ukraina sekarang juga menggunakan transportasi mandiri jika memang aman," bunyi peringatan Kedubes AS di Kyiv pada Senin (22/8).

"Situasi keamanan di seluruh Ukraina sangat tidak stabil dan kondisi ini dapat memburuk tanpa ada peringatan kapan saja," seru Kedubes AS menambahkan seperti dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan keras itu muncul setelah AS meyakini Rusia tengah mempersiapkan serangan terbaru ke sejumlah infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam waktu dekat.

Prediksi serangan terbaru Rusia ini muncul dua hari menjelang peringatan hari kemerdekaan Ukraina yang akan berlangsung pada 24 Agustus mendatang. Peringatan HUT Kemerdekaan Ukraina ini pun bertepatan dengan peringatan enam bulan invasi Rusia yang berlangsung sejak 24 Februari lalu.

"Kami memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat senior intelijen AS yang enggan dikutip identitasnya kepada Reuters.

[Gambas:Video CNN]

Selain AS, Presiden Volodymyr Zelensky sendiri sudah mewanti-wanti warganya terhadap ancaman "serangan-serangan jelek" Rusia di hari kemerdekaan negaranya.

Ukraina bahkan telah melarang warga menggelar acara peringatan kemerdekaan dalam bentuk apa pun, terutama di Ibu Kota Kyiv, dan Kharkiv yang merupakan kota kedua terbesar di negara eks Uni Soviet itu.

Pada Sabtu pekan lalu, Zelensky memperingatkan masyarakat bahwa Rusia mungkin tengah merencanakan serangan-serangan yang berkaitan dengan hari kemerdekaan Ukraina yang menandai pemecahan negara itu dengan Uni Soviet 31 tahun lalu.

"Kita semua harus waspada bahwa Rusia pekan ini mungkin akan mencoba melakukan sesuatu yang jelek, sesuatu yang jahat," ucap Zelensky melalui video terbarunya.

Di Kyiv, pemerintahan kota mengeluarkan larangan semua pertemuan besar sejak Senin hingga Kamis pekan ini.

"Dilarang mengadakan acara massal, pertemuan damai, rapat umum, dan acara lain yang terkait dengan pertemuan besar orang," bunyi peringatan pemkot Kyiv.

Kepala administrasi militer Kyiv, Jenderal Mykola Zhyrnov, mengatakan perintah itu diberlakukan agar pasukan keamanan dapat menanggapi "secara tepat waktu terhadap segala ancaman serangan rudal dan bom oleh pasukan Federasi Rusia di pusat pengambilan keputusan, fasilitas militer, fasilitas industri pertahanan, infrastruktur penting dan daerah pemukiman di dekatnya."

Sementara itu di Kharkiv, pihak berwenang mengumumkan jam malam atau curfew mulai pukul 19.00 waktu setempat sehari sebelum peringatan HUT Kemerdekaan hingga keesokan harinya.

Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, di mana serangan Rusia tanpa pandang bulu membunuh dan melukai ratusan warga sipil sejak bulan pertama invasi.

"Kami meminta Anda memahami langkah-langkah tersebut dan bersiap untuk tinggal di rumah dan di tempat penampungan - ini adalah keselamatan kita," kata pihak berwenang.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER