Mantan pebasket asal Amerika Serikat (AS), Shaquille O'Neal, bakal menolong pemerintah Australia untuk mengimplementasikan reformasi bagi suara pribumi di parlemen negara benua tersebut.
Mengutip CNN, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Sabtu (27/8) mengatakan pihaknya mengupayakan referendum yang dibutuhkan untuk mengubah konstitusi yang mempertimbangkan masyarakat pribumi.
"Saya di sini di Negara Anda, apapun yang anda butuhkan dari saya, kasih tahu saya," ujar O'Neal kepada Albanese dalam konferensi pers di Sydney, Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Urusan Pribumi Australia, Linda Burney mengatakan O'Neal telah meminta untuk dilibatkan, dan menjelaskan misinya itu sebagai 'tugas mulia'.
Burney mengatakan O'Neal--pemegang cincin juara NBA empat kali itu-- memiliki rekam jejak di Amerika Serikat dalam bekerja untuk keadilan sosial dan, "mengangkat orang-orang yang terpinggirkan."
"Kami ingin membangun dukungan seluas mungkin dan kami ingin terlibat dengan orang-orang yang dapat terhubung dengan kaum muda khususnya tetapi dengan semua lapisan masyarakat," kata Albanese.
"Shaq memiliki rekam jejak ... menyatukan orang-orang dari latar belakang berbeda yang konsisten dengan pendekatan kami," imbuhnya.
Sementara itu, Albanese mengatakan pemerintahan yang dimotori Partai Buruh itu berkomitmen untuk mengusulkan referendum saat berkampanye untuk pemilihan umum pada bulan Mei.
Sebagai informasi, penduduk pribumi Australia telah bekerja keras selama beberapa generasi untuk memenangkan pengakuan atas ketidakadilan sejak penjajahan kelompok pendatang dari Eropa sejak 1700-an silam. Selain itu, konstitusi Australia, yang mulai berlaku pada tahun 1901, tidak mengacu pada penduduk asli negara itu.