Militer Pakistan memamerkan misi menegangkan personel mereka saat menyelamatkan warga yang terperangkap banjir.
Media sayap militer, Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), mengunggah video misi menegangkan itu melalui Twitter.
Dalam video itu, terlihat satu helikopter militer mendekati satu lokasi di tengah banjir parah di dekat semacam tebing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah personel kemudian terlihat keluar dari helikopter dan mengangkut warga yang terjebak di banjir deras tersebut.
ISPR melaporkan bahwa misi penyelamatan ini bermula dari panggilan darurat pemerintah Kohistan.
Saat itu, Komandan Perwira Umum Divisi Mangla dan Komandan Brigade Mangla sebenarnya sedang dalam misi pemantauan banjir di dekat Pattan.
Ketika mendengar laporan itu, mereka langsung berputar arah untuk menyelamatkan warga yang terperangkap banjir tersebut.
"Dalam situasi yang betul-betul berbahaya dan menegangkan, pilot penerbangan militer Pakistan menyelamatkan seorang individu yang terdampar di tengah banjir di Kohistan," tulis ISPR, Senin (29/8).
Menurut ISPR, warga tersebut terancam tenggelam dalam banjir jika petugas datang terlambat.
"Rakyat Pakistan adalah prioritas kami dan kami tidak akan berhenti sampai setiap individu tercapai dan tertolong," tulis ISPR.
Sebelum penyelamatan di Kohistan, setidaknya 110 orang yang terdampar berhasil diterbangkan dari Khawazakhela ke Kanju Cantt di Swat.
Tentara Pakistan juga masih melanjutkan operasi bantuan di daerah yang dilanda banjir di distrik Layyah, Dera Ghazi Khan, dan Rajanpur.
Pakistan tengah diterjang banjir imbas hujan lebat dengan curah tinggi dan gletser yang mencair.
Para pejabat menganggap banjir kali ini terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia. Pakistan, menurut mereka, hanya menjadi korban.
Namun, pengamat menganggap banjir kali ini tak hanya disebabkan perubahan iklim yang ekstrem. Mereka menyatakan bahwa sistem mitigasi minim dan infrastruktur tak memadai juga menyebabkan banjir menelan banyak korban.
Imbas banjir tersebut 1.033 orang meninggal. Badan Penanggulangan Bencana Pakistan melaporkan lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya lenyap, 3.451 kilometer jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut.
Selain itu, banjir berdampak pada lebih dari 33 juta orang, sementara sekitar satu juta rumah hancur.
Pemerintah lantas mengerahkan helikopter untuk membantu mengevakuasi dan menyelamatkan warga. Mereka juga menetapkan status darurat nasional imbas banjir ini.
Pakistan juga pernah diterjang banjir parah pada 2010 lalu. Saat itu, lebih dari 2.000 orang meninggal dan seperlima wilayah negara tersebut terendam air.