Fortin bergabung dengan Angkatan Bersenjata Kanada pada 1991. Tujuh tahun kemudian perempuan itu berhasil bergabung dengan armada HMCS HURON sebagai anggota.
Perempuan itu juga turut berpartisipasi mencegat kapal penyelundup imigran ilegal dari China, Golden Bridge.
Fortin memiliki spesialisasi Peperangan Di Atas Air. Ia kemudian dikirim ke HMCS Vancouver.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tahun setelahnya, Fortin terlibat dalam Operasi Apollo di Persia sebagai respons serangan 11 September 2001 (9/11). Ketika itu Vancouver terintegrasi dengan grup tempur kapal induk, USS John C Stennis.
Lalu pada 2006, ia dikirim ke Teluk Persia sebagai petugas ruang operasi di HMCS Ottawa untuk mendukung Operasi Altair.
Di kapal HMCS Algonquin, ia masih menjadi petugas ruang operasi, dan terlibat dalam kajian armada pasifik centennial Angkatan Laut Kanada pada 2010.
Dari 2010 hingga 2013 Fortin ditempatkan di Pelatihan Laut Pasific (ST(P)) sebagai petugas operasi dan tempur.
Kemudian pada 2017, ia dianggap menjadi pejabat eksekutif HMCS Ville de Quebec pada tahun 2017 dan ditempatkan di
Laut Mediterania.
Penempatan sebagai bagian kontribusi lanjutan Kanada untuk misi NATO di Eropa Timur di bawah Operasi Reassurance dan Operasi Sea Guardian.
Fortin mengambil alih komando HMCS Regina pada 11 Juni 2021 dan komando HMCS Winnipeg pada 11 Maret 2022.
Lihat Juga : |
HMCS Winnipeg bersandar di Jakarta pada 31 Agustus hingga 3 September.
Pelayaran ini menjadi salah satu bentuk juga merupakan bagian dari Operasi Projection.
"Kami menantikan untuk bertemu mitra Indonesia kami di dalam persinggahan kami yang pertama dalam operasi Projection 2020," ujar Fortin.
Kunjungan tersebut juga sekaligus merayakan 70 tahun hubungan bilateral RI-Kanada, dan ulang tahun ke-45 kemitraan Kanada dan ASEAN.
Pelayaran kapal perang ini juga sebagai bukti bahwa kemitraan antara Indonesia dan Kanada terjalin semakin kuat.
Usai dari Indonesia, HMCS Winnepig melanjutkan pelayaranke Singapura, Thailand, Kamboja dan Jepang.
(isa/bac)