Hamas Eksekusi Mati 5 Warga Palestina, 2 Gegara Bantu Israel

CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2022 21:44 WIB
Faksi Hamas mengeksekusi mati lima warga Palestina pada Minggu (4/9), dua di antaranya dihukum karena membantu Israel.
Ilustrasi. Faksi Hamas mengeksekusi mati lima warga Palestina pada Minggu (4/9), dua di antaranya dihukum karena membantu Israel. (CNN Indonsia/Rengga Adhiwena)
Jakarta, CNN Indonesia --

Faksi Hamas mengeksekusi mati lima warga Palestina pada Minggu (4/9), dua di antaranya dihukum karena membantu Israel.

"Pada Minggu pagi, hukuman mati dilaksanakan terhadap dua orang karena berkolaborasi dengan penjajah [Israel], dan tiga lainnya karena kasus kriminal," demikian pernyataan Hamas yang dikutip AFP.

Hamas memastikan bahwa para terpidana sudah diberikan "hak mereka sepenuhnya untuk membela diri."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kedua orang tersebut tetap dihukum mati karena bekerja sama dengan Israel. Hamas tak mengungkap identitas kedua orang tersebut, hanya mengumumkan mereka lahir pada 1978 dan 1968.

Pria kelahiran 1978 itu merupakan warga Khan Yunis, Jalur Gaza. Ia diyakini memberikan "informasi mengenai orang-orang yang tergabung dalam gerakan perlawanan, kediaman mereka, dan lokasi pelontar roket" pada 1991.

Sementara itu, tersangka yang lahir pada 1968 dituding memberikan informasi intelijen kepada Israel pada 2001 "yang berujung pada kematian warga."

Selain kedua orang itu, tiga terpidana lainnya dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan.

Ini merupakan eksekusi pertama di Palestina dalam lima tahun belakangan. Direktur Human Rights Watch Israel dan Palestina, Omar Shakir, menganggap eksekusi ini "mengerikan."

"Kematian sebagai bentuk hukuman pemerintah merupakan praktik barbar yang tak punya tempat di dunia modern.

[Gambas:Video CNN]

Senada, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina juga menyatakan bahwa eksekusi itu merupakan "pelanggaran terhadap kewajiban internasional Palestina."

Kepemimpinan Palestina sendiri kini terbagi dua, yaitu Hamas di Jalur Gaza dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Tepi Barat. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berasal dari PLO.

Abbas sudah menandatangani kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menentang hukuman mati. Namun, Hamas masih menerapkan hukuman mati di wilayah mereka.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER