Jakarta, CNN Indonesia --
'Juru masak' sekaligus sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin, dirumorkan tewas karena serangan artileri mobilitas tinggi (HIMARS) Ukraina di Luhansk.
Prigozhin sering disebut sebagai "Koki Putin." Sematan itu muncul karena ia pernah menggelar makan malam yang dihadiri Putin di restoran miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prigozhin juga dikenal sebagai salah satu tokoh kunci di balik serangan Rusia di Ukraina, seperti dikutip dari News Week.
Pada 6 Agustus 2022, media independen Rusia MediaZona merilis sebuah penyelidikan, yang menunjukkan Prigozhin terlibat langsung dalam merekrut tentara untuk Grup Wagner di penjara-penjara Rusia.
[Gambas:Video CNN]
"Saya harus memenangkan perang sialan ini dengan cara apa pun!" kata Prigozhin dalam laporan itu.
Prigozhin dilaporkan mengunjungi pangkalan paramiliter rahasia Wagner Group di Popasna, timur Luhansk.
Pekan lalu pasukan Ukraina menghantam pangkalan Wagner Group menggunakan HIMARS.
Ukraina mengetahui pangkalan itu usai koresponden perang pro-Rusia, Sergey Sreda, mengunjungi pangkalan Wagner pada 8 Agustus lalu.
Kanal telegram Rusia membagi foto usai serangan berlangsung. Mereka juga mengunggah foto tentara yang terluka dan sejumlah korban tewas imbas serangan.
Foto-foto yang beredar juga tampaknya menunjukkan pangkalan pasukan militer diduga berdiri di area penduduk.
Salah satu tanda memperlihatkan ledakan itu dekat dengan Jalan Myronviska 12, dan beberapa menganggap foto menampilkan sosok Prigozhin.
Laporan itu juga menunjukkan Prigozhin bisa menjadi salah satu korban serangan rudal.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Terdapat sejumlah bukti yang mendukung klaim Ukraina berhasil menggempur pangkalan itu. Namun, kebenaran soal apakah itu maskar besar Wagner dan Prigozhin menjadi korban sulit dibuktikan.
Salah satu bukti yang memperkuat klaim itu yakni surat dari koresponden militer Rusia, @voenkorKotenok.
"Serangan rudal menghantam salah satu lokasi PMC Wagner di Popasna. Sumber di Donbas mengonfrimasi. Mungkin HIMARS," kata dia.
Sumber Ukraina, kata dia mengklaim kematian Prigozhin. Namun, ia sendiri tak bisa mengonfirmasi berita kematian tersebut.
Akun lain yang berkaitan dengan Wagner Group merilis foto lokasi dugaan bom di waktu yang nyaris bersamaan dengan kejadian.
"Menyelamatkan orang-orang kami dari Popasna. Kegembiraan para khokhol [sebutan untuk menghina Ukraina] sangat dilebih-lebihkan," kata dia.
Wartawan independen dan pakar militer turut melihat kesamaan antara bangunan yang hancur di foto dengan yang dirilis Sergey Sreda seminggu sebelumnya.
Mereka menyimpulkan bahwa kedua hal itu menunjukkan lokasi yang sama. Selain itu, pejabat Ukraina juga banyak yang mengonfirmasi laporan serangan itu.
"Tak ada lagi Wagner di Popasna. Terima kasih, HIMARS dan Angkatan Bersenjata Ukraina," kata salah satu parlemen Ukraina, Oleksiy Honcharenko di Facebook.
Namun, salah satu kanal telegram anonim menyebut Prigozhin terluka dan dibawa ke Moskow. Sumber-sumber yang tak berafiliasi dengan Wagner bersikeras laki-laki itu masih hidup.
Pengamat militer dari Tim Intelijen Konflik (CIT), Ruslan Leviev, mengatakan tuduhan itu sensasional.
"Ketika saya melihat foto-foto, kami berdiskusi dengan kolega, saya bilang 'mereka tampak mencolok dan dipentaskan'," kata Leviev.
Ia kemudian berujar, "Itu seperti mereka berpose untuk kamera. Seolah mencoba memprovokasi pemogokan di gedung ini."
Leviev menduga tujuan dibalik foto itu untuk memicu serangan yang mengungkapkan lokasi unit HIMAS. Kemudian Wagner balik menyerang.
"HIMARS yang hancur berarti medali bagi Pahlawan Rusia untuk semua unit," kata dia.